TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Rabu, (27/3) meminta Rusia agar menarik pasukannya dari Venezuela dan memperingatkan Rusia bahwa semua opsi terbuka untuk mengatasi krisis di Venezuela.
"Rusia harus keluar,"ujar Trump kepada wartawan di Oval Office, dimana ia bertemu dengan Fabiana Rosales, istri pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido.
Mengutip Reuters, dua pesawat angkatan udara Rusia mendarat di luar Caracas, Venezuela, pada hari Sabtu lalu dan membawa hampir 100 tentara Rusia. Pemerintah AS menyakini pasukan tersebut termasuk pasukan khusus dan personel keamanan siber.
Ketika ditanya wartawan bagaimana cara Trump mendesak pasukan Rusia keluar Venezuela, Trump tidak menjelaskan secara spesifik. "Kita akan lihat. Semua opsi terbuka,"ujarnya.
Baca: Jadi Calon Pengacara, Cornelia Agatha Siap Tangani Kasus Kekerasan pada Anak
Trump dan Wakil Presiden AS Mike Pence bertemu dengan Rosales untuk menyatakan dukungannya kepada suaminya, yang berdasarkan konstitusi menjadi presiden sementara Venezuela pada Januari, dan menyatakan pemilihan kembali Presiden Nicolas Maduro tidak sah.
"Amerika Serikat memandang kedatangan pesawat militer Rusia akhir pekan ini sebagai provokasi yang tidak disukai," kata Pence kepada wartawan.
"Kami menyerukan Rusia hari ini untuk menghentikan semua dukungan terhadap rezim Maduro dan berdiri bersama Juan Guaido dan dengan negara-negara di belahan bumi ini dan di seluruh dunia hingga kebebasan dipulihkan," kata Pence.
Berita ini telah tayang di Kontan dengan judul: Trump minta Rusia tarik pasukannya dari Venezuela