News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengetahui Akan Adanya Serangan Teror di Negaranya, PM Sri Lanka Adem Ayem Tak Berupaya Mencegah

Penulis: Grid Network
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe saat melakukan pertemuan bilateral disela-sela kunjungannya ke Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9/2018)

TRIBUNNEWS.COM - Rentetan serangan teror bom di Sri Lanka, Minggu (22/4/2019) menewaskan 207 orang dan melukai 450 lainnya.

Ledakkan bom terjadi sebanyak 8 kali.

Sasarannya ialah tiga hotel dan tiga gereja di sana yang sedang merayakan Paskah.

Mengutip The Telegraph via Kompas.com, Senin (22/4/2019) usut punya usut, pemerintah Sri Lanka sebenarnya sudah mengetahui akan adanya serangan teror ke negaranya 10 hari sebelum hari H.

Informasi itu didapat pihak kepolisian Sri Lanka dari Dinas Intelijen Asing yang diteruskan kepada Perdana Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe.

Dalam surat intelijen yang diunggah oleh Menteri Telekomunikasi Sri Lanka Harin Fernando, terlihat laporan intelijen mengenai peringatan bakal adanya serangan teror yang tertanggal pada 11 April 2019 alias 10 hari sebelum serangan terjadi.

Meski sudah mendapat peringatan sedemikian rupa, Wickremesinghe malah tak mengambil tindakan pencegahan apapun.

Ia beralasan tak mendapat perkembangan situasi terkini mengenai laporan intelijen tersebut saat itu.

Baca Selengkapnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini