Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ARIZONA - Pilot-pilot asal Turki kini tidak akan mendapatkan pelatihan untuk menerbangkan F-35 Joint Strike Fighters di Pangkalan Angkatan Udara Luke di Arizona, Amerika Serikat (AS).
Pernyataan tersebut disampaikan para pejabat Gedung Pentagon pada Senin sore waktu setempat.
Hal ini merupakan bagian dari rentetan perselisihan antara AS dengan Turki terkait keputusan Turki yang berencana membeli sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia.
"Departemen di Pentagon menegaskan bahwa pilot-pilot Turki tidak akan terbang,'" kata Juru Bicara Angkatan Udara AS Letnan Kolonel Mike Andrews.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (11/6/2019), program pelatihan ini berisi empat pilot, dua instruktur, serta sekitar 20 personel pemeliharaan yang juga menerima pelatihan.
"Tanpa perubahan dalam kebijakan Turki, kami memang akan terus bekerjasama dengan sekutu Turki kami, namun melalui pengurangan partisipasi mereka dalam program F-35,"
Pekan lalu, program pelatihan tersebut dikabarkan akan menghentikan penerimaan pilot baru, berdasar pada laporan pejabat AS.
Baca: Maskapai Air New Zealand akan perbolehkan pramugari dan pilot tampilkan tato
AS pun memberikan tenggat waktu kepada pemerintah Turki hingga awal Juni ini untuk mundur dari kesepakatan dengan Rusia terkait pembelian sistem rudal anti-udara S-400.
Kerjasama antara Rusia dan Turki dikhawatirkan akan membuat para pilot Turki yang memperoleh pelatihan program itu, membocorkan kelemahan F-35.
Kendati mendapatkan ultimatum, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan enggan mengubah keputusannya.
Ia berjanji untuk terus melanjutkan kemitraan negaranya dengan Rusia, meskipun di bawah tekanan AS.
Selama ini, Turki memang telah lama menjadi mitra dalam program F-35, memproduksi bagian-bagian penting dari pesawat siluman generasi ke-5.
Turki pun dijadwalkan membeli 100 pesawat bom tempur versi A yang datang dalam tiga varietas.
Ketiga varietas itu meliputi F-35A untuk operasi lapangan terbang standar, F-35B untuk lepas landas dan mendarat vertikal serta F-35C untuk operasi operator.
Baca: Vanessa Angel Dikabarkan Pindah Agama, Ini Penjelasan Sang Ayah
Pabrikan Lockheed Martin pun telah mengantarkan pesawat-pesawat Turki ke Pangkalan Angkatan Udara Luke, di Barat Laut Phoenix.
Lokasi dimana sebelumnya para pilot Turki mendapatkan pelatihan dari pelatih penerbangan AS agar mahir menerbangkan pesawat yang sangat canggih.
Namun hingga kini hanya empat pesawat yang dikirim ke pangkalan tersebut, sebelum program F-35 diputuskan ditutup untuk pilot Turki.