Ada yang spesial dalam pameran China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-16 yang akan berlangsung di Nanning, Tiongkok, pada 20-23 September 2019 mendatang.
Pasalnya, Indonesia kembali terpilih menjadi country of honour dalam pameran tersebut, setelah sebelumnya mendapat kehormatan serupa pada 2010 silam. Pemberian kehormatan ini memantik optimisme akan peluang peningkatan kerja sama dagang dan investasi dengan Tiongkok dan negara ASEAN lainnya.
Dalam konferensi pers “The 16th CAEXPO Country of Honour: Indonesia” yang digelar Kamis (11/7) di kantor Kementerian Perdagangan, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Marolop Nainggolan mengungkapkan, Indonesia kantongi keistimewaan lebih dengan terpilihnya menjadi Country of Honour.
“CAEXPO merupakan platform penting untuk promosikan perdagangan dan investasi Indonesia. Sebagai Country of Honour, kita dapat menggelar forum khusus Indonesia dengan negara lain. Kita juga akan lebih diistimewakan karena menjadi fokus perhatian dalam pameran yang tentu saja mendatangkan kesempatan besar bagi Indonesia,” tutur Marolop.
Dengan begitu, Indonesia berpotensi untuk memperluas peluang kerja sama dengan negara lain, misalnya melalui forum bisnis yang bersifat business-to-business (B2B).yang akan difasilitasi oleh CAEXPO.
Targetkan keseimbangan neraca perdagangan Indonesia-Tiongkok
Tak ketinggalan, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen PEN, iriana Trimurty Ryacudu menambahkan, CAEXPO juga menjadi kesempatan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia dan Tiongkok.
“Hal ini sekaligus sebagai upaya Indonesia mengambil peluang dari situasi perang dagang AS-Tiongkok, di mana kedua negara membutuhkan penyuplai baru akibat perang tarif,” terang Iriana.
Iriana menambahkan, para peserta pameran sebaiknya tidak terbatas pada level ritel, melainkan produsen langsung, sehingga dapat tercipta hubungan business to business.
“Kita berharap dengan pelaku usaha dapat mengikuti expo ini, tidak hanya ritel yang ikut, tapi produsen langsung, jadi bisa terhubung antar B2B. Jadi ke depannya, neraca perdagangan kita bisa seimbang,” tambah iriana.
Total perdagangan Indonesia-Tiongkok periode 2018 tercatat sebesar USD 72,67 miliar atau naik 23,48 persen dari total perdagangan 2017 yang sebesar USD 58,84 miliar. Selain itu, total perdagangan Indonesia-Tiongkok pada Januari-April 2019 sudah mencapai USD 22,4 miliar.
Mengingat kedua hubungan perdagangan yang baik antar Indonesia dan China, Yang Yanyan, wakil sekjen sekaligus wakil dirjen CAEXPO yang turut hadir dalam konferensi pers, menyatakan bahwa Indonesia mendapat peluang yang signifikan tahun ini untuk mengekspansi hubungan perdagangan ke Tiongkok.
“Tahun 2019 menandakan 69 tahun relasi diplomatik antara Tiongkok dan Indonesia, dan ini adalah tahun pertama setelah implementasi dari China-ASEAN Strategic Partnership Vision 2030, jadi ini merupakan signifikansi yang besarbagi Indonesia untuk jadi country of honour tahun ini,” kata Yanyan.
Diharapkan ada komoditas baru pada CAEXPO 2019
Selain memperluas peluang yang sudah ada, diharapkan pula terciptanya penetrasi pasar baru dari sejumlah komoditas yang belum pernah dipamerkan sebelumnya.
“Kita ingin selalu mencari produk-produk baru yang memang tidak ada di tempat lain yang bisa kita promosikan. Terus terang saya belum dapat produk apa yang baru, belum dapat. Yang pasti kami akan selalu mendorong produk kita yang memang bisa besar volumenya untuk masuk ke pasar Tiongkok,”
Komoditas-komoditas tersebut di antaranya adalah kelapa sawit, yang diharapkan menjadi komoditas unggulan dalam pameran. Selain itu, ada pula buah-buahan dan sarang burung walet yang besar sekali potensi pasarnya di Tiongkok.
“Nah, kalau ada perusahaan-perusahaan yang memang punya produknya dan bisa dijual dengan volume yang cukup besar dan nilainya cukup tinggi, mari kita ajak masuk ke pasar Tiongkok. Tapi jangan lupa jelaskan pula keunggulan dan manfaat produk tersebut,” pungkas Marolop.
Dalam CAEXPO 2019, Indonesia akan menempati paviliun yang dapat menampung lebih dari 100 stan yang akan menampilkan produk furnitur, dekorasi rumah, makanan dan minuman, pertanian, alat teknologi mutakhir.(*)
Reporter: Bardjan