News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WHO Tetapkan Wabah Ebola di Kongo Jadi Situasi Darurat Kesehatan Internasional

Penulis: Rizki Aningtyas Tiara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Muller ini memotret kisah seorang pria yang berusaha melarikan diri dari pusat karantina virus ebola di Freetown, Sierra Leon pada 23 November 2014 lalu. Miris, pria itu meninggal tak lama setelah foto itu diambil.

TRIBUNNEWS.COM - Wabah ebola di Republik Demokratik Kongo semakin mengkhawatirkan.

Dikutip TribunPalu.com dari laman This is Insider, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan wabah ebola di Republik Demokratik Kongo sebagai kondisi darurat kesehatan internasional pada Rabu (17/7/2019).

Pernyataan ini jelas menarik perhatian di dunia terhadap krisis kesehatan yang telah memanas selama satu tahun terakhir meski berbagai upaya telah dilakukan untuk menghilangkannya.

Pernyataan oleh WHO ini dianggap tertunda terlalu lama oleh sejumlah kritikus.

Namun, juga dapat meningkatkan jumlah dana dan bantuan yang diperbantukan oleh negara lain sebagai respon.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendeklarasikan wabah ebola ini sebagai situasi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (public health emergency of international concern/PHEIC) ini ketika organisasi dan mitranya berjuang untuk melawan wabah ebola.

WHO Tetapkan Kecanduan Bermain Game Jadi Penyakit Mental

Termasuk perjuangan mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk membiayai operasi pasien yang terjangkit virus mematikan tersebut.

Tedros mengeluarkan pernyataan ini berdasarkan rekomendasi dari panel para ahli.

Wabah epidemik ebola menyebar di kawasan Afrika bagian barat pada 2014 dan telah menyebabkan 28.000 orang terinfeksi. (sciencemag.org)

Sebenarnya, komite darurat wabah ebola telah menolak merekomendasikan kejadian ini sebagai PHEIC dalam tiga kesempatan sebelumnya.

Ketua komite darurat (Emergency Committee) Robert Steffen saat itu mengatakan, "Ini masih darurat regional dan sama sekali bukan ancaman global."

HALAMAN SELENGKAPNYA>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini