Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Matsuri atau Festival Yosakoi internasional akan diselenggarakan Pemda Kochi tanggal 9 hingga 12 Agustus 2019 dengan jumlah peserta diperkirakan 18.000 orang dari 200 tim termasuk 5 orang dari Indonesia.
"Kita berusaha mempromosikan Yosakoi ini menjelang Olimpiade 2020, semoga mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat internasional," ungkap Masanao Ozaki, Gubernur Kochi beberapa waktu lalu.
Tarian Yosakoi berasal dari Kochi pada awal mulanya sejak tahun 1954.
"Tahun ini akan hadir 5 orang penari Yosakoi dari Indonesia. Tahun 2016 datang pula tim Yosakoi dari Surabaya," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (6/8/2019).
Tarian gaya Yosakoi telah menyebar ke seluruh tempat di Jepang. Gaya tariannya sangat energik, menggabungkan gerakan tarian tradisional Jepang dengan musik modern.
Tarian koreografi sering dilakukan oleh tim besar.
Baca: Misteri Kematian Pasangan Selingkuh Mulai Terkuak, Pelaku Ternyata Masih Kerabat Suami Korban
Bersama dengan sejumlah sekolah yosakoi profesional dan tim tari kota, yosakoi juga merupakan acara populer selama festival olahraga yang diadakan oleh sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah menengah Jepang.
Peserta Yosakoi mencakup pria dan wanita dari hampir segala usia, terkadang dalam satu tim.
Kali ini Yosakoi Ambassador diperkirakan hadir dari sekitar 19 negara termasuk dari Indonesia dan tentu saja tuan rumah Jepang yang pasti akan sangat menarik.
Kostum yang digunakan oleh tim yosakoi sangat bervariasi.
Mantel happi dan yukata adalah kostum yang paling dominan dan dapat dilihat dalam berbagai warna.
Namun, beberapa kelompok memilih kostum yang didasarkan pada pakaian sejarah, mode populer, atau mode etnis.
Biasanya, semua anggota tim memakai kostum yang sama.