Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tim yosakoi Indonesia yang dipimpin Verlinton Waldo dengan 5 anggota lainnya berhasil menarik perhatian masyarakat Jepang khususnya yang berada di Kochi, Sabtu (10/8/2019).
"Hebat sekali orang Indonesia di paling depan. Gerakannya juga bagus tadi saya lihat saat tampil di dalam tim Red Asia buatan Tenkushina Toya," ujar Aiko Terakuni, warga Kochi kepada Tribunnews.com seusah menyaksikan penampilan tim yosakoi Indonesia di dalam kelompok Red Asia tersebut.
Penampilan Tim Yosakai Indonesia, paling depan kiri kelompok Red Asia ditampilkan Waldo menarik banyak perhatian dan tepuk tangan meriah warga.
Apalagi dengan lagunya yang keren banget kemarin membuat banyak orang ikut tertarik ingin menari di jalanan.
Waldo yang mulai menggeluti yosakoi sejak 2008 (kuliah di Universitas Waseda) yang menginap gratis di sebuah kuil di Kochi pernah pula bekerja di The Japan Foundation.
Lalu tahun 2009 mulai belajar dan aktif di yosakoi Tokyo.
Pernah partisipasi di berbagai tempat di Hamamatsu, Yokohama, Yamanashi, Kochi.
Anggota tim semua dari Jakarta dan Waldo sempat menjadi Ambassador Yosakoi tahun 2017.
Sementara tahun 2016 anggota tim dari Surabaya ikut serta dalam Festival Yosakoi di Kochi. Namun tahun 2018 lalu tidak ada peserta yosakoi dari Indonesia.
Waldo yang dipanggil di Jepang dengan nama panggilan Sando itu pernah di tim Tokyo Hanabi Universitas Waseda saat belajar di Tokyo.
"Saya ingin memperkenalkan lebih luas yosakoi ke Indonesia, keren yosakoi," ungkap Waldo kepada Tribunnews.com.
Tahun 2009 kembali ke Indonesia lalu membantuk klub dengan nama Yosakoi Haruko Odori Hyakka Ryouran.
"Saya belum riset siapa yang pertama aktif di yosakoi di Indonesia. Tapi di Surabaya juga banyak anggota tim yosakoi dan Surabaya juga sister city dengan Kochi," tambahnya.
Tahun 2010 membuat workshop yosakoi dan mengundang berbagai orang yosakoi yang ada di Indonesia untuk bisa kompak bersama belajar yosakoi.
"Saya punya keinginan mengumpulkan semua anggota yosakoi Indonesia dengan nama misalnya All Stars Yosakoi," kata dia.
Enichisai di Jakarta juga menunjuk Walso sebagai penanggungjawab konten yosakoi.
Lalu membuat kontes dan tahun 2019 kelima kali bikin kontes yosakoi dan coba terapkan sistem kontes seperti Kochi.
"Misalnya ada kojin medal, berikan medali ke personal sebagai apresiasi dan penerima merasa bangga bagi mereka," kata dia.
Sertifikat bagi pemenang dengan nama Kochi Kenjisho atau sertifikat dari Gubernur Kochi bagi pemenang yang ternyata tahun ini tim dari Bandung yang akan ikut di acara super yosakoi di Tokyo akhir Agustus ini.
"Sertifikat Gubernur itu untuk meningkatkan motivasi para yosakoi Indonesia lebih semangat lagi berpartisipasi ke dalam yosakoi," ujarnya.
Target Waldo mengumpulkan para yosakoi Indonesia mungkin perlu diacungi jempol dan kekompakan bersama memang sangat dibutuhkan dari Indonesia untuk menembus kompetisi internasional.
Festival Yosakoi ke-66 diselenggarakan sampai besok 12 Agustus dan tanggal 24-25 Agustus ada pula Super Yosakoi di Tokyo yang pasti juga menarik untuk kita saksikan bersama.
Tim Yosakoi Indonesia bisa dilihat penampilan di https://youtu.be/UBYi5HlzUFE