TRIBUNNEWS.COM - Pengusaha asal Amerika, Jeff Bezos ditetapkan sebagai orang terkaya di dunia.
Total kekayaannya mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS.
Seperti apa profil Jeff Bezos?
Berikut rangkumannya sebagaimana dikutip dari TribunnewsWiki:
1. Pendiri Amazion.com
Jeff Bezos adalah pendiri e-commerce Amazon.com dan pengusaha teknologi asal Amerika.
Jeff Bezos juga mengembangkan Blue Origin sebuah perusahaan aerospace yang mengembangkan teknologi untuk menawarkan perjalanan ruang angkasa kepada pelanggan.
2. Miliki Bakat dan Minat Ilmiah Sejak Kecil
Jeff Bezos lahir di Albuquerque, New Mexico pada 12 Januari 1964.
Jeff Bezos merupakan anak dari pasangan Jacklyn Gise dan Ted Jorgensen.
Namun diadopsi oleh Miguel Bezos, seorang imigran Kuba.
Jeff Bezos bersekolah di Miami Palmeto Senior Highs School kemudian mengambil kuliah di bidang Teknik Listrik dan Ilmu Komputer di Universitas Princeton.
Baca: Jeff Bezos Tantang Pesaing Amazon Naikkan Upah Buruh
Jeff Bezos telah memiliki bakat dan minat dalam hal ilmiah sejak kecil.
Bahkan ketika kecil, Jeff Bezos pernah membongkar tempat tidurnya dengan obeng.
Kemudian saat remaja, Jeff Bezos mengembangkan alarm listrik.
Hingga kedua orangtuanya meminta Jeff Bezos untuk memindahkan barang ke garasi dan mengubah garasi menjadi sebuah laboratorium untuk proyek sainsnya.
3. Usahanya, Amazon.com, Sempat Diragukan Orang-orang
Setelah lulus kuliah, Jeff Bezos pergi ke Wall Street dan bekerja di perusahaan keuangan bernama Bankers Trust.
Kariernya meningkat menjadi vice president dan bekerja di sebuah perusahaan investasi D.E Shaw pada tahun 1990.
Kariernya di bidang keuangan sangat menguntungkan, namun Jeff Bezos memutuskan berhenti setelah empat tahun bekerja.
Pada tahun 1995, Jeff Bezos mendirikan Amazon.com yang merupakan sebuah toko buku online.
Awalnya pengamat pasar skeptis tentang usaha Jeff Bezos karena harus berhadapan dengan toko tradisional.
Hingga pada 1997, perusahaan Amazon.com milik Jeff Bezos dikenal banyak orang.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan milik Jeff Bezos mulai menambahkan penjualan.
Pada tahun 1998, Jeff Bezos mulai menawarkan CD dan video.
Kemudian pada tahun 2002, Jeff Bezos memasukkan pakaian ke dalam perusahaan Amazon.
Tak hanya itu, Amazon juga menjadi mesin pencari komersial yang berfokus pada situs web e-commerce.
Jeff Bezos juga meluncurkan alat olahraga online hingga 3000 merek berbeda.
Bersaing dengan Apple, Jeff Bezos memperkenalkan Kindle Fire.
Yaitu sebuah tablet mini yang memiliki layar sentuh berwarna.
Melalui Kindle Paperwhite, Amazon memberi kenyamanan dan kemudahan bagi pembaca elektronik dengan layar yang menyala.
Jeff Bezos juga menghadirkan Amazon Studios.
Baca: Rumah Pemenangannya di Ambon Dikabarkan Terbakar, Jeffry Waworuntu Ungkap Faktanya
Amazon juga berencana untuk menghadirkan program televisi melalui layanan video online.
Hingga pada 5 Agustus 2013, Jeff Bezos membeli The Wangshington Post yang kemudian menjadi The Wangshington Post Co dengan harga 250 juta dollar.
Selain itu, Jeff Bezos berinisiatif membuat sebuah eksperimen AmazonPrime Air.
Sebelumnya, Jeff Bezos juga mendirikan perusahaan dirgantara bernama Blue Origin pada tahun 2004 yang bertujuan untuk mengembangkan teknologi baru di luar angkasa.
Pada 24 November 2015, Blue Origin berhasil mengirim roket ke ruang suborbital.
Jeff Bezos juga berinvestasi di layanan kesehatan seperti Unity Biotechnology, Grail, Juno Therapeutics dan ZocDoc.
Pada 30 Januari 2018, perusahaan milik Jeff Bezos mengumumkan akan membangun sebuah perusahaan kesehatan.
4. Kehidupan keluarga
Pada tahun 1993, Jeff Bezos menikah dengan MacKenzie Tuttle.
Mereka bertemu saat bekerja di perusahaan investasi D.E. Shaw.
Jeff Bezos dan istrinya, MacKenzie Bezos memiliki empat anak.
Terdiri atas tiga putra dan satu putri yang merupakan anak adopsi dari Cina.
Namun, pada tanggal 9 Januari 2019, Jeff Bezos dan MacKenzie mengumumkan bahwa mereka bercerai.
Jeff Bezos dikabarkan berkencan dengan Lauren Sanches, mantan pembawa cara dan pilot helikopter.
5. Tips Sukses ala Jeff Bezos
Jess Bezos memberikan bocoran tentang tipe orang yang sukses dalam bisnisnya.
Di antaranya adalah orang yang mau mengambil risiko dan mengubah pola pikir.
Ambil risiko
Jika Anda ingin sukses dalam berbisnis, Anda juga harus mau mengambil risiko.
Meski akhirnya risiko itu menciptakan kegagalan.
"Anda harus menerima ide bisnis yang mungkin tidak berhasil. Anggap itu sebuah eksperimen gagal. Tentu saja, kegagalan itu tak jadi masalah," kata Bezos seperti dikutip dari Kompas.com.
Memang, Bezos dikenal sebagai pebisnis yang berani mengambil langkah.
Tahun 2005, Bezos meluncurkan Amazon Prime dengan biaya 79 dollar AS per tahun.
Orang-orang bersikap skeptis terhadapnya dan menganggap ia tak akan mendapat pelanggan dengan biaya sebesar itu.
Rupanya, pada April 2018 layanan ini memiliki 100 juta pelanggan di seluruh dunia.
Baca: Bos Amazon Jeff Bezos Mengaku Jadi Korban Pemerasan Modusnya, Sebarkan Foto Intim
Meski Amazon Prime disambut baik oleh pelanggannya, Bezos seringkali mengalami kegagalan.
Penutupan restoran Amazon pada 24 Juni dan kemerosotan kios pop-up Amazon baru-baru ini merupakan kegagalan yang pernah dialaminya.
Menurut Bezos, ukuran risiko dan kegagalan perlu tumbuh bersamaan dengan tumbuhnya perusahaan.
"Kita perlu kegagalan besar jika kita akan menggerakkan perusahaan, yakni kegagalan dalam skala miliaran dolar. Jika tidak, kita tak akan cukup kuat," ungkap dia.
Ubah Pola Pikir
Bezos telah belajar berinteraksi dengan orang yang paling berpengaruh di dunia.
Dari situ, ia dapat menyimpulkan orang-orang yang biasanya memperbaiki keadaan adalah mereka yang paling banyak mendengarkan dan paling sering berubah pikiran.
“Mereka memiliki kumpulan data yang sama dengan yang dimiliki di awal, tetapi mereka terus menganalisanya sepanjang waktu hingga akhirnya sampai pada kesimpulan baru dan berubah pikiran," kata Bezos.
Bahkan, kata Bezos, orang-orang yang sukses dalam bisnis adalah orang yang mengenali keyakinan atau visi yang mereka pegang dan mencari bukti yang membuat mereka tidak yakin.
"Orang-orang yang menang biasanya telah bekerja keras untuk mengenali keyakinan yang mereka pegang dan secara aktif mencoba mencari bukti yang membuat mereka tidak yakin”, kata Bezos.
(Tribunnews.com/Daryono)/(TribunnewsWiki/Afitria Cika/Fika Nurul Ulya)