News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mulai Mei 2020 Penumpang Shinkansen Jepang Dilarang Membawa Barang dengan Panjang 250 Cm

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bagian dalam Shinkansen, di belakang tempat duduk dekat perbatasan antar gerbong, sebagai tempat menaruh koper.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perusahaan kereta api Japan Railways, JR Tokai, JR Jepang Barat, dan JR Kyushu, Kamis (29/8/2019) mengumumkan mulai pertengahan Mei 2020, penumpang kereta peluru (Shinkansen) Jepang dilarang membawa barang dengan panjang keseluruhan (total dimensi tinggi, lebar, dalam) lebih dari 250 cm.

"Barang (koper) yang dibawa harus kurang dari 250 cm panjang keseluruhannya," ungkap para pemimpin JR dalam jumpa pers kemarin.

Hasil survei yang dilakukan JR sejak kemarin hingga siang hari ini diikuti 3.934 responden menghasilkan suara 71 persen setuju, 24 persen menentang pembatasan tersebut dan 6 persen tidak memberikan kepastian setuju atau menentang.

"Saya setuju dengan ketentuan baru JR. Barang saya beberapa kali tak bisa ditaruh di lokasi koper, tak tahu siapa yang yang sudah memasukkan lebih dulu ke sana sampai penuh. Kesal juga. Kalau pesan dulu space kan enak, ada kepastian tempat koper jadinya," ungkap Ayako Ohba yang sering menggunakan Shinkansen Tokyo-Osaka kepada Tribunnews.com, Jumat (30/8/2019).

Hanya koper dengan panjang keseluruhan (tinggi, lebar, dalam) sampai dengan 250 cm boleh masuk Shinkansen mulai Mei 2020.

Penggunaan koper atau barang nantinya maksimal dengan panjang keseluruhan 250 cm.

Antara 160 cm - 250 cm dikenakan biaya 1.000 yen dengan cara memesan tempat lewat internet, atau beli di loket penjualan tiket Shinkansen.

Selain ruang di belakang kursi belakang dekat perbatasan antar gerbong akan ditetapkan sebagai tempat khusus, juga akan ada lagi tempat khusus untuk koper yang berbayar 1.000 yen tersebut.

Langkah-langkah JR tersbeut berdasarkan pada fakta bahwa dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan jumlah bagasi besar yang dibawa ke Jepang oleh orang asing yang mengunjungi Jepang.

Peningkatan lebih lanjut diperkirakan akan terjadi selama Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade 2020 mendatang.

Sementara itu untuk koper lebih kecil dari 160 cm digratiskan dan dapat ditaruh di atas lorong yang ada di atas kursi.

Bagian space belakang kursi yang akan dikenakan aturan baru mulai Mei 2020.

Koper atau barang yang berukuran besar sampai dengan 250 cm tersebut diperkirakan untuk barang seperti sepeda yang dilipat-lipat.

"Hati-hati jangan lebih besar dari 250 cm panjang keseluruhannya ya, akan dapat ditolak masuk nantinya," ungkap seorang pejabat JR kepada Tribunnews.com, Jumat (30/8/2019).

Uji coba awal, termasuk uji coba pengenaan biaya 1.000 yen itu, akan dilakukan mulai Mei 2020 mendatang sebagai masa sosialisasi dan 100 persen dipastikan diterapkan pada tahun 2023 mendatang.

"Kita orang yang ada di Jepang pasti sudah tahu tetapi orang asing dari banyak negara mungkin belum tentu tahu sampai dengan tahun depan sekali pun dengan adanya aturan baru ini. Itulah sebabnya masih berupa sosialisasi meskipun juga akan kita denda bayar 1000 yen bagi yang melanggar, disesuaikan pula dengan melihat situasi kondisi di lapangan nantinya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini