TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Sudah empat tahun, atau sejak 2015, Mia Khalifa
memutuskan keluar sebagai bintang porno.
Namun, masih ada publik yang masih memberi stigma demikian.
Masa lalunya itu diakui memberikan tantangan bagi Mia.
Pernyataan itu dia ungkapkan dalam program bincang-bincang BBC Hardtalk bersama presenter Stephen Sackur, Jumat (6/9/2019).
Ketika terjun sebagai bintang porno pada 2014, Mia Khalifa tidak tahu jika keputusan yang dibuatnya itu bakal terus berdampak di masa depan.
Baca: Mia Khalifa Beberkan Alasannya Bisa Bergelut Jadi Bintang Porno dan Dikenal Seluruh Dunia
Perempuan keturunan Lebanon itu mengungkapkan, awalnya dia tidak keberatan masukĀ ke industri film dewasa karena dia menyangka tidak akan ada yang menyadarinya.
Mia menuturkan ada jutaan perempuan di dunia yang merekam aktivitas seksual
mereka, dan mengklaim tidak ada yang mengenal.
"Jadi saya pikir bisa menjadi rahasia kecil saya," katanya.
Namun, dia tidak menyangka pada Desember 2014, namanya berada di daftar teratas
video yang paling banyak dicari di situs pencarian dewasa Pornhub.
"Dampaknya baru terasa di kemudian hari. Video itu sudah menghancurkan hidup
saya," katanya.
Kini dia malu dan mulai bertobat,
Baca: Seorang Ibu di Sulawesi Tega Kubur Hidup-hidup Bayinya Sendiri, Dikubur di Kolong Rumah
Dia juga mengaku dimanipulasi melakukan hal yang tidak diinginkannya.
Puncaknya adalah ketika dia menerima ancaman pembunuhan dari kelompok Negara
Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam salah satu video porno yang dibintanginya.
Ancaman dan kritik yang diperoleh dari warga Timur Tengah karena dia dianggap aib
membuat sarjana sejarah itu memutuskan berhenti sebagai bintang porno.