Karena ia adalah guru dan saat di kelas bukanlah waktu untuk bermain.
Ian harus bersikap serius jika ingin murid-muridnya menanggapinya dengan serius.
Di usia 22 tahun, Ian lulus ujian lisensi untuk menjadi guru.
Baca: Sempat Viral Karena Rela Dimadu, Wanita Ini Bagikan Nasib Pernikahannya Setelah Ada Istri Kedua
Saat diwawancara, Ian berkata tubuhnya dipenuhi hormon endorfin.
Ibunya pun sangat senang.
Mereka berdua menangis bahagia saat Ian lulus ujian menjadi guru.
Namun, perjalanan Ian menjadi guru tidaklah mudah.
Ian mengungkapkan, saat ia belajar, ia sering merasa "salah tempat."
"Saya tidak merasa saya bagian dari mereka," ucapnya.
"Saya seringkali dikira anak dari teman sekelas saya yang dibawa ke kampus."
Saat masih SD, Ian sering sakit.
Tetapi ia hanya minum obat demam biasa yang dapat dibeli dengan mudah di apotek.
"Saya sering sakit, jadi ada perlambatan dalam pertumbuhan saya."
Saat Ian menginjak SMA, ia tidak mengalami tanda-tanda pubertas seperti teman-temannya.