Menemukan adanya darah di popok anaknya, seorang ibu terkejut saat mengetahui bayinya ternyata sudah mengalami datang bulan, lima hari setelah lahir.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu takut saat menemukan ada darah di popok anaknya.
Namun, ia justru terkejut saat mengetahui, bayinya telah mengalami datang bulan pada usia lima hari.
Dilansir China Press, peristiwa ini dialami oleh seorang ibu asal Hanzhou, Kota Zhejiang, Cina.
Awalnya, wanita yang tidak diketahui namanya itu menemukan beberapa bercak darah di popok anaknya.
Baca: Menstruasi di sekolah dan dipermalukan, seorang siswi di Kenya bunuh diri
Baca: Minum Pil KB dan Rutin Menstruasi, Wanita Ini Tiba-tiba Lahirkan Bayi di Kamar Mandi
Diketahui, bayinya baru saja lahir lima hari sebelumnya.
Khawatir dan takut terjadi apa-apa kepada anaknya, sang ibu segera membawanya ke rumah sakit.
Setelah diperiksa dokter, hal yang tak terduga menjadi penyebabnya.
Ternyata, penyebab bayi tersebut mengeluarkan darah adalah karena ia mengalami menstruasi.
Sang ibu pun terkejut mengetahui kenyataan itu.
Disebutkan, apa yang dialami bayinya dikenal sebagai menstruasi neonatal.
Meskipun bayi tersebut adalah anak keduanya, tetapi sang ibu tak menyangka peristiwa langka ini terjadi kepada anaknya.
Ia tak mengharapkan bayinya mengalami datang bulan secepat ini.
Apalagi, jika ia harus datang bulan pada usia lima hari.
Wang, spesialis pertumbuhan dan perkembangan anak di RS Hangzhou Cina mengatakan, kasus ini disebabkan oleh penyaluran estrogen ibu kepada janin menjelang akhir kehamilan.
Ternyata, peristiwa langka ini biasanya dialami oleh sebagian besar bayi perempuan yang baru lahir.
Dilansir Parents.com, selama kehamilan, lonjakan kadar estrogen ibu dapat merangsang rahim janin perempuan.
Oleh karena itu, tak jarang bayi perempuan mengalami "datang bulan" pada minggu pertama kelahirannya.
Kondisi ini akan membuat rahim bayi mengeluarkan sedikit darah.
Meskipun tidak semua orang tua mengetahui fenomena ini, Dr Wang mengatakan, kasus tersebut terjadi karena sumber estrogen bayi yang diperoleh dari ibu terganggu ketika ia dilahirkan.
Saat konsentrasi estrogen bayi menurun tajam, bagian lapisan endometrium akan terkelupas.
Oleh karena itu, sedikit darah akan keluar dari vagina bayi perempuan.
Periode ini akan terjadi selama kurang lebih satu minggu setelah mengalami "datang bulan" pertamanya.
Seorang ibu melahirkan bayi dengan indung telur sebelum menstruasi
Seorang ibu melahirkan di London setelah dokter memulihkan kesuburannya dengan menggunakan indung telur yang dibekukan ketika dia masih anak-anak.
Perempuan berusia 24 tahun ini diyakini sebagai orang pertama di dunia yang melahirkan bayi dengan indung telur yang dibekukan sebelum memasuki masa puber.
Dilansir BBC, Moaza Al Matrooshi yang melahirkan bayi laki-laki di Rumah Sakit Portland, London, Rabu (14/12/2016) mengatakan, apa yang dialaminya bagaikan keajaiban.
"Kami sudah lama sekali menantikan hasil ini, seorang bayi yang sehat," kata Moaza.
Dokternya, Sara Matthews, ahli kandungan dan kesuburan mengatakan, ikut gembira bersama keluarga tersebut dengan harapan bisa menawarkan cara yang sama kepada pasien lain.
"Ini merupakan langkah maju ke depan yang besar," kata Sara.
"Kita mengetahui, tranplantasi selaput indung telur berhasil pada perempuan yang lebih tua, tapi tidak tahu kalau kita bisa mengambil selaput dari seorang anak, membekukannya, dan membuatnya bekerja kembali," lanjutnya.
Menjalani kemoterapi dan transplantasi
Moaza lahir dengan beta thalassaemia.
Thalassaemia adalah gangguan darah warisan yang bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.
Jadi, dia membutuhkan kemoterapi yang merusak indung telur sebelum menjalani transplantasi sumsum tulang belakang dari saudara prianya di rumah sakit anak Great Ormond Street di London.
Oleh karena itu, sebelum menjalani pengobatan ketika dia berusia sembilan tahun, indung telur di sebelah kanannya diambil lewat operasi di Leeds.
Bagian dari selaput indung telur itu kemudian dicampur dengan bahan pelindung cryo-protective dan perlahan-lahan diturunkan ke suhu -196'C sebelum disimpan di bawah nitrogen cair.
Tahun lalu, para ahli bedah di Denmark berhasil mentransplantasikan kembali lima keping selaput itu ke dalam tubuhnya; empat ke indung telur kirinya dan satu ke sisi rahimnya.
Moaza sebenarnya sudah memasuki masa menopause.
Namun, setelah transplantasi tersebut, hormonnya kembali ke tingkat normal.
Lantas, hormonnya kembali berovulasi atau melepas sel telur yang berarti kesuburannya pulih kembali.
Untuk memaksimalkan peluang mendapatkan bayi, Moaza dan suaminya, Ahmed, menjalani prosedur IVF atau kehamilan buatan di luar tubuh.
Dan akhirnya, Moaza melahirkan seorang bayi laki-laki.
"Saya selalu yakin bahwa saya akan menjadi seorang ibu dan saya akan memiliki bayi," kata Moaza.
"Saya tidak pernah berhenti berharap dan sekarang saya mendapat bayi ini, perasaan yang sempurna," tambahnya.
Moaza masih memiliki dua embrio lagi yang disimpan dan juga dua keping selaput indung telur.
Kepada BBC, dia mengatakan bahwa bahwa jelas dia merencanakan untuk punya bayi satu lagi di masa depan.
Tahun lalu, seorang perempuan di Belgia melahirkan dengan menggunakan selaput indung telur yang dibekukan ketika dia berusia 13 tahun.
Namun, situasinya berbeda dengan Moaza karena ketika indung telurnya diambil, dia sudah memasuki masa puber.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/BBC)