Langit Jepang Berubah Warna Jadi Pink-Ungu Seiring Mendekatnya Angin Topan Terkuat sejak 1958
TRIBUNNEWS.COM - Warga Jepang bagian tengah dan timur sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan badai paling destruktif selama lebih dari 60 tahun terakhir.
The South China Morning Post melaporkan, angin topan Hagibis diperkirakan akan mengenai Nagoya, Jepang tengah, hari ini, 12 Oktober 2019.
Penerbangan telah dibatalkan saat Jepang mempersiapkan diri untuk keadaan terburuk.
Penyelenggara F1 Grand Prix di Jepang membatalkan semua latihan dan sesi kualifikasi yang dijadwalkan dilakukan hari ini.
Langit di Jepang pun memunjukkan perubahan.
Baca: Kesaksikan WNI di Jepang Tentang Langit Berwarna Pink Jelang Topan Hagibis
Langit yang biasanya berwarna biru, kini menjadi pink-ungu gelap.
Warna ungu biasanya merupakan hasil dari proses yang disebut hamburan.
Fenomena ini tidak selalu membuat langit menjadi ungu.
Jika ada badai besar di siang hari, hujan cenderung membasuh "partikel besar" dari udara.
Partikel-partikel semacam itu menyerap lebih banyak cahaya dan menyebarkan panjang gelombangnya secara lebih merata, membuat warnanya menjadi lebih redup.
Baca: Tagar #PrayForJapan Trending Twitter, Jepang akan Hadapi Topan Hagibis, Topan Terganas Abad Ini
Bahkan, setelah Badai Dorian menghantam Florida, langit di sana pun berubah menjadi ungu juga.
Topan Hagibis akan Hantam Jepang dengan Kecepatan 216 Km per Jam, 600 Ribu Orang Dievakuasi
Seperti yang diberitakan TribunnewsWiki.com, Topan Hagibis yang begitu kuat dikabarkan akan menuju ke Jepang pada Sabtu (12/10/2019).
Dikutip dari ChannelNewsAsia, badai ini menuju langsung ke ibukota, Tokyo, dengan hujan lebat.