TRIBUNNEWS.COM - Usai viral dengan mencopot gelar resmi selirnya, kini ada kabar terbaru dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dilaporkan memecat salah satu pengawal kerajaan.
Dilansir dari Kompas.com, pemecatan dilakukan lantaran sang pengawal kerajaan dianggap telah "berzina".
Kabar itu merupakan babak terbaru "bersih-bersih" sang raja, satu pekan setelah melengserkan selir karena "berbuat tidak hormat".
Baca: 5 Seleb Pilih Hidup Sederhana & Tampil Bersahaja Meski Harta Berlimpah: Dian Sastro Hingga Duta So7
Raja Vajiralongkorn memerintahkan untuk memecat dua pengawal kerajaan dari "barak", demikian rilis dari Royal Gazette Selasa malam (29/10/2019).
Dilansir AFP Rabu (30/10/2019), Raja Thailand berusia 67 tahun itu menganggap dua penjaga pria itu "melakukan hal tak pantas dan berbuat zina".
Sementara dua pengawal kerajaan lainnya juga diberhentikan tanpa kompensasi karena disebut gagal memenuhi standar yang ditetapkan.
Keluarga Kerajaan Thailand dilindungi oleh UU Pencemaran Nama Baik, yang membuat segala perbuatan mereka tidak bisa dikritik.
Namun aksi "pembersihan" itu dilaporkan memberikan pandangan langka mengenai salah satu kerajaan terkaya di seluruh dunia tersebut.
Kabar itu terjdi setelah Sineenat Wongvajirapakdi dicopot dari gelar Selir Kerajaan karena dianggap "tidak setia" kepada Raja Thailand.
Dikenal dengan panggilan Koi, Sineenat dianugerahi gelar Chao Khun Phra saat ulang tahun Raja Vajiralongkorn yang ke-67 pada 28 Juli lalu.
Baca: 7 Program Prioritas dan 5 Komitmen Idham Aziz Bila Jadi Kapolri
Baca: Hore, Waze Hadirkan Fitur Tarif Jalan Tol Buat Pengendara di Indonesia
Mantan perawat kerajaan berusia 34 tahun itu menjadi perempuan pertama yang mendapat gelar Chao Khun Phra dalam 100 tahun terakhir.
Perempuan yang juga Mayor Jenderal itu didepak karena selain tak setia, dan bertingkah menentang penunjukan Permaisuri Suthida.
Raja Vajiralongkorn menikah dengan Ratu Suthida yang adalah mantan wakil komandan pengawal kerajaan pada tahun ini, sebelum dia naik takhta.
Sineenat dilaporkan tidak kelihatan lagi di hadapan publik setelah dicopot. Begitu juga enam pegawai kerajaan dipecat karena "berbuat jahat".
(Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini)