Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - "One Team," menjadi kata paling populer, mantra untuk tim Rugby nasional Jepang dalam Piala Dunia Rugby lalu, untuk pertama kalinya, terpilih sebagai kata kunci Jepang untuk tahun 2019.
Brave Blossoms salah satu pemain tim Jepang berhasil meraih hati warga Jepang selama turnamen Piala Dunia (20 September hingga 2 November,) berhasil menang dalam 4 kali pertandingan walaupun gagal masuk ke Final. Tim dipimpin pelatih kepala Jamie Joseph.
Kata kunci teratas terpilih oleh U-CAN, INC. dari kata-kata atau frasa di media yang mencerminkan tren tahun ini dalam bidang politik, bisnis, budaya, olahraga, dan bidang lainnya.
Ungkapan "One Team" merangkum sisi yang memiliki pemain dan pelatih yang lahir di berbagai negara, beberapa tanpa paspor Jepang, bersatu dalam upaya mereka untuk mencapai target mereka di delapan besar.
Kata lain terkumpul populer juga seperti "Smiling Cinderella" dan "Shibuko," keduanya julukan untuk juara golf Inggris Terbuka Wanita Hinako Shibuno, peserta dari bidang olahraga.
10 kata kunci teratas lainnya termasuk nama era Jepang baru, "Reiwa," "keikaku unkyu," atau suspensi yang direncanakan untuk kereta api dalam persiapan untuk mendekati topan. Kemudian kata "tapiru," kata kerja yang berarti meminum tapioka di tengah mode bubble tea .
"Keigen zeiritsu," penurunan tarif pajak untuk makanan dan barang-barang harian lainnya yang dikecualikan dari kenaikan tarif pajak konsumsi pada bulan Oktober . Demikian pula "xx Pay" untuk berbagai pembayaran smartphone juga masuk dalam daftar.
Ungkapan "#KuToo," nama gerakan online - campuran "#MeToo" dan kata-kata Jepang untuk sepatu, "kutsu," dan rasa sakit, "kutsuu," - terhadap pemaksaan pemaksaan sepatu hak di tempat kerja untuk perempuan juga dimasukkan.
Peningkatan tajam dalam kecelakaan mobil mematikan yang disebabkan oleh pengemudi lansia memunculkan istilah "menkyo hennou," atau pengembalian sukarela SIM.
Ada pula kata "yami eigyo," yang mengacu pada jenis pekerjaan di luar buku-hiburan-yang dilakukan para komedian. Telah dihukum karena menghadiri pesta yang terkait dengan kelompok kejahatan (yakuza).
Bagi para penggemar Jepang dapat berkumpul berdiskusi lewat WAG Pecinta Jepang, silakan kirimkan nomor whatsapp email ke: info@jepang.com