Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Menteri Riset, Teknologi, dan Badan Riset Inovasi Nasional bertemu bos perusahaan Jepang Masayoshi Son yang ingin berinvestasi di Indonesia di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi.
“Iya benar saya bertemu Masayoshi Son. Dia sangat tertarik investasi di Indonesia terutama di bidan teknologi informasi dan telekomunikasi,” papar Menteri Bambang khusus kepada Tribunnews.com malam ini (6/12/2019).
Investasi tersebut terutama terkait pemindahan ibukota Jakarta ke Kalimantan.
“Dia bicara mengenai pemindahan ibukota Indonesia ke Kalimantan. Jadi dia tertarik terutama membangun teknologi informasi di Kalimantan tersebut nantinya.”
Menteri Bambang yang juga bertemu dengan para pelajar Indonesia di Jepang berharap
“Terutama yang dapat beasiswa dari LPDP harus pulang ke Indonesia karena itu anggaran Pemerintah,” tekannya lagi.
Seorang pelajar Indonesia dengan lantang menyatakan tidak mau pulang ke Indonesia karena tak ada rencana membangun pusat pembangkit nuklir (PLTN).
“Belajar nuklir bukan hanya untuk PLTN saja. Indonesia lagi berusaha mengembangkan pengobatan medis kanker dengan bantuan nuklir. Juga pendeteksian lalat buah bisa dibantu dengan teknologi nuklir sehingga kita bisa bersihkan buat Indonesia dari lalat buah dan akhirnya bisa banyak masuk buah Indonesia ke Jepang. Jadi banyak sekali bidangnya untuk nuklir.”
Kalau mengenai tidak mau pulang itu haknya pelajar, “Itu pribadi kamu saya tak bisa ikut campur kalau tak mau pulang ke Indonesia. Tapi mungkin bisa tetap kerjasama dengan Indonesia nantinya dari Jepang dengan para ahli nuklir Indonesia sehingga bisa tetap ikut membangun negara dari luar,” tambah Menteri Bambang lagi.
Kunjungannya selama tiga hari ke Jepang dalam kaitan dengan sebuah forum internasional dan besok malam (7/12/2019) rencana pulang kembali ke Indonesia.