Zarif menyebut Trump sebagai teroris yang sedang dalam gugatan.
Baca: Soleimani Jadi Target Rudal AS, Pemerintah Iran akan Abaikan Perjanjian Nuklir & Usir Pasukan Asing
Baca: Piagam Madinah, Strategi Militer Iran dan Pengkhianatan Donald Trump
Mengutip Daily Mirror, Amerika Serikat mengirim empat ribu penerjung payung tambahan dari Divisi Lintas Udara ke-82 untuk memperkuat pangkalannya di Irak.
Namun, Minggu kemarin, Baghdad bersiap mengusir pasukan asing di tanah mereka.
Pemerintah Baghdad melarang pasukan asing menggunakan tanah, wilayah, udara, atau air dengan alasan apapun.
Situs Pemerintah Amerika Diretas
Seorang hacker alias peretas yang mengaku dari Iran, telah mengambil kendali situs resmi pemerintahan Amerika Serikat.
Para pengguna internet yang masuk ke situs American Federal Depository Library Programme (FDLP), disambut layar hitam penuh tulisan dan foto Donald Trump.
FDLP merupakan situs yang dibuat pemerintah agar publikasi federal Amerika tersedia untuk umum dan bisa diakses tanpa biaya.
Aksi peretas ini terjadi pada Minggu (5/1/2020) waktu Indonesia.
"Demi nama Tuhan, Republik Islam Iran. Ini adalah pesan dari Republik Islam Iran," tulis peretas di awal pesannya, dikutip Tribunnews dari Daily Mirror.
"Kami tidak akan berhenti mendukung teman-teman kami di wilayah ini: rakyat Palestina yang tertindas, rakyat Yaman yang tertindas, rakyat dan pemerintah Suriah, rakyat dan pemerintah Irak, rakyat Bahrain yang tertindas, mujahidin sejati di Lebanon dan Palestina.
Baca: 8 Pernyataan Kedubes Iran di Jakarta Soal Kematian Jenderal Qasem Soleimani
Baca: Makin Panas, Iran Ungkap Kemungkinan Langgar Kesepakatan Nuklir, Kecuali Amerika Mau Hapus Sanksi
(Mereka) akan selalu didukung oleh kami," lanjut peretas.
Di bawahnya, terpampang gambar Donald Trump dipukul di bagian pipi kirinya.
Trump terlihat menunjukkan ekspresi kesakitan sementara ia menggigit bibir bagian bawah.