News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tudingan PM Justin Trudeau soal Jatuhnya Boeing 737 di Teheran dan Bantahan Iran

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beredar Video yang Diklaim Memperlihatkan Rudal Ditembakkan ke Udara sebelum Pesawat Ukraine Airlines Jatuh

TRIBUNNEWS.COM - Jatuhnya pesawat Boeing 737 Ukraina yang jatuh di Teheran, Iran disebut PM Kanada, Justin Trudeau, akibat dari serangan rudal Iran.

Pesawat dari maskapai Ukraine International Airlines itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini, Rabu (8/1/2020).

Baca: Serangan Iran di Irak, Pakar: Hanya Operasi ''Teatrikal'' Bukan Serangan Strategis

Kecelakaan itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua pangkalan pasukan AS di Irak, sebagai balasan atas kematian jenderal top mereka.

Dalam konferensi pers, PM Kanada Trudeau menuturkan bahwa jatuhnya pesawat Boeing di Teheran tak hanya mengejutkan negaranya, tapi juga dunia.

Sebabnya dari 176 yang tewas, 63 warga negara Kanada.

Kemudian 82 berasal dari Iran.

Sedangkan sisanya Ukraina hingga Afghanistan.

Dilansir Sky News Kamis (9/1/2020), dia mengaku mendapatkan bukti berupa data intelijen baik dari pihaknya maupun sekutu.

"Bukti itu mengindikasikan bahwa pesawat tersebut jatuh setelah ditembak rudal Iran. Mungkin saja tidak disengaja," katanya.

Meski begitu, dia tidak ingin langsung menarik kesimpulan atau menuduh secara langsung, dan menolak menjabarkan detilnya.

Pernyataan yang sama juga disuarakan oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, di mana empat warganya jadi korban tewas.

"Terdapat informasi utama bahwa penerbangan itu dihantam rudal jenis Surface to Air," jelas Johnson dilansir AFP.

Dia melanjutkan, London bakal bekerja sama dengan Kanada dan mitra mereka dalam menggelar penyelidikan yang transparan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini