News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WNI Diadili di Inggris

Reynhard Sinaga Dituntut Penjara Seumur Hidup, Langka, Seperti Hukuman 75 Pembunuh di Inggris

Penulis: garudea prabawati
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reynhard Sinaga Dituntut Penjara Seumur Hidup, Langka, Seperti Hukuman 75 Pembunuh di Inggris

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah badan penuntut independen, Crown Prosecution Service, meminta Jaksa Agung yang menangani kasus Reyhard Sinaga untuk mempertimbangkan meningkatkan hukuman pria asal Indonesia tersebut menjadi tarif seumur hidup.

Selumnya Reynhard Sinaga diputuskan menerima hukuman 30 tahun kurungan penjara, setelah dinyatakan bersalah melakukan 159 serangan seksual pada 48 pria yang berbeda.

Dilansir Daily Mail, dirinya membius korbannya dengan GHB, dan setelahnya melancarkan aksinya.

Pria yang mendapat label pemerkosa paling produktif di Inggris tersebut bisa saja dapat menghabiskan sisa hidupnya di penjara setelah adanya pertimbangan peningakatan hukum tersebut.

Crown Prosecution Service telah menulis surat kepada Jaksa Agung Geoffrey Cox QC untuk memintanya mempertimbangkan hukuman pada Reynhard Sinaga.

Jadi Headline Internasional, Ini Sebutan Reynhard Sinaga Oleh Media Inggris (Twitter @BruceEmond dan BBC)

Masih dilansir dari laman yang sama, dapat dikatakan hukuman seumur hidup merupakan hukuman langka, hanya diberikan kepada sekitar 75 penjahat Inggris yang masih hidup, yang semuanya adalah pembunuh.

Hakim di persidangannya, Suzanne Goddard QC, mengatakan kepada pemerkosa bahwa dia telah mempertimbangkan untuk memberinya hukuman seumur hidup.

Saat ini Sinaga akan menjalani hukuman untuk pembebasan bersyarat setelah minimal 30 tahun merasakan dinginnya di balik jeruji besi.

Jika dia diberi tarif seumur hidup, dia akan menjadi pemerkosa pertama yang menjalani hukuman tersebut di Inggris.

Seorang juru bicara Crown Prosecution Service mengatakan: "Kasus Reynhard Sinaga belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah dan kami mempertimbangkan berbagai faktor ketika membawa setiap persidangan ke pengadilan."

"Pertimbangan utama adalah kemungkinan dampak pada hukuman membawa penuntutan lebih lanjut dan kami yakin kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan pengadilan memiliki kekuatan hukuman yang memadai untuk memastikan keadilan dilakukan dalam kasus ini."

Reynhard Sinaga menggunakan obat GHB untuk menjebak para korbannya. (Magnetic Magazine)

Reynhard Sinaga pria 36 tahun tersebut sebagian besar menargetkan siswa heteroseksual di Manchester, dihukum karena 159 serangan, termasuk 136 pemerkosaan, delapan percobaan perkosaan dan 15 serangan tidak senonoh terhadap 48 korban.

Rekaman video ditemukan bagaimana Reynhard menyerang hingga 195 pria yang berbeda, 70 di antaranya belum dilacak.

"Dia hampir pasti akan menjadi pelanggar seks paling produktif yang pernah melewati pengadilan Inggris dan sangat mungkin pengadilan mana pun di dunia," kata Ian Rushton, perwakilan dari Crown Prosecution Service.

Kesaksian Korban

Seorang pria mengaku pernah hampir menjadi korban pelecehan seksual Reynhard Sinaga.

Pria bernama Michael Crompton (26) ini bercerita suatu malam di Manchester dan pergi ke takeaway untuk bertanya apakah ada yang punya charger telepon yang bisa ia pinjam.

Rupanya di tempat tersebut ada Reyhard Sinaga, dirinya pun mengundang Michael Crompton ke apartemennya, untuk bisa menggunakan charger-nya.

Mengutip Daily Mail, mereka berdua pun pergi ke apartemen Reynhard, kala itu Michael Crompton tiada menaruh curiga kepada 'predator seksual' tersebut.

Namun kecurigaannya datang tatkala, Reyhard dua kali menawarkan minuman kepadanya, meskipun Reynhard sendiri benar-benar sadar.

Lantas Crompton pria dari Whitefield, Greater Manchester mengatakan: “Saya pikir dia agak aneh ketika dia mendekati saya," ujarnya dilansir dari The Sun.

Begini penampakan 'sarang' alias rumah Reynhard Sinaga, tempat ia memperkosa para korban. (Facebook via Daily Mail / DOK. Polisi Manchester via Daily Mirror)

“Dia tampak sangat sadar untuk seorang pria di takeaway, pada pukul 4 pagi, dan menawarkan orang asing untuk pergi ke apartemennya."

Michael Crompton pun menyebut menolak minuman yang ditawarkan oleh Reyhard, dua kali dirinya menolak minuman yang ditawarkan pria asal Indonesia tersebut.

"Aku berkata tidak," ujarnya.

"Dan kemudian dia mengatakan padaku bahwa aku bisa menginap di apartemennya jika mau. Pada saat itulah saya memutuskan untuk keluar dari sana."

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini