TRIBUNNEWS.COM - Warga Iran mengubur mayat korban Pesawat Ukraina International Airlines yang ditembak jatuh pada Rabu (15/1/2020).
Pihak berwenang telah mengidentifikasi sejumlah 176 korban insiden tersebut pada pekan lalu.
Saat proses identifikasi itu, warga diketahui melakukan protes keras selama berhari-hari terhadap petinggi Iran.
Melalui portal berita Al Jazeera diwartakan, protes tersebut sampai membuat polisi memberikan tindakan keras.
Beberapa korban Pesawat Ukraina itu di makamkan di Behesht-e Zahra yang terletak di selatan Teheran.
Sementara, media Iran mengatakan beberapa korban lain dipindahkan ke luar negeri.
Warga meratapi para korban Pesawat Ukraina yang ditembak jatuh pada Rabu (8/1/2020) lalu.
Emosi para warga dan keluarga korban jatuhnya Pesawat itu pun pecah.
Unjuk Rasa Penuhi Jalan di Kota Iran
Para pengunjuk rasa turun ke jalan di kota-kota Iran selama empat hari.
Di beberapa tempat, para demonstran mendapat tanggapan keras dari polisi.
Diketahui, melalui portal berita yang sama, Pesawat Ukraina itu ditembak jatuh oleh Garda Revolusi Iran lantaran angkatan bersenjata dalam posisi siaga tinggi untuk membalas Amerika Serikat.
Lima Negara Tuntut Kompensasi
Pejabat dari lima negara bertemu di Inggris untuk menuntut kompensasi bagi keluarga korban di Teheran.