Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia belum akan memberikan travel warning terkait virus korona jenis baru yang menyebabkan penyakit pnemonia misterius di Wuhan, China.
Disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Mehendra Siregar pemerintah Indonesia masih akan mengevaluasi terkait hal tersebut.
"Belum (belum ada travel warning), kami akan evaluasi terus," ujarnya di Komplek Parlemen, Senin (20/1/2020).
Akan tetapi, wamenlu mengatakan WNI yang berada di China tetap harus waspada, hal tersebut dikarenakan virus tersebut bergerak sangat cepat.
"Diwaspadai, karena hal tadi bergerak cepat sekali," lanjutnya
Pemerintah Indonesia berharap pemerintah China dapat melakukan upaya yang dapat mencegah penyebaran virus.
"Kita harap pihak pemerintah China dapat mengcontain dan mengisolasinya. kita pantau betul karena pergerakannya," ujar Mahendra Siregar.
Sebelumnya diberitakan, China telah mengidentifikasi virus korona jenis baru yang menyebabkan adanya wabah pneumonia misterius yang terjadi di Wuhan China.
South China Morning Post melaporakan setidaknya 59 orang terinfeksi virus tersebut.
Virus jenis baru yang menerjang Wuhan tersebut diketahui serupa atau "masih keluarga" dengan virus sindrom pernapasan akut berat atau SARS yang menghebohkan dunia tahun 2002-2003 lalu.
Patogen dari virus pneumonia misterius ini awalnya diidentifikasi sebagai virus korona jenis baru.
Sebelumnya, otoritas kesehatan di Wuhan mengesampingkan adanya dugaan atau hubungan SARS menjadi penyebab wabah tersebut.
Kini virus baru tersebut terbukti memiliki hubungan dengan SARS.
Namun tak seperti SARS yang telah membunuh ratusan orang di China dan Hong Kong, untuk virus ini, belum ada laporan kematian yang dilaporkan.