TRIBUNNEWS.COM - Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) angkat bicara terkait wabah Virus Corona.
NHC mengatakan Virus Corona menular bahkan dalam masa inkubasinya yang berlangsung hingga 14 hari.
Menteri yang bertanggung jawab NHC Ma Xiaowei mengatakan kemampuan Virus Corona menyebar itu semakin kuat.
Dalam konferensi pers, Ma Xiaowei mengatakan pihak yang berwenang menangani Virus Corona terbatas.
Mereka juga tidak mengetahui dengan jelas tentang resiko yang ditimbulkan oleh kemungkinan perpindahan.
"Wabah ini diperkirakan akan berlanjut untuk beberapa waktu," tutur Ma Xiaowei yang dikutip dari portal berita South China Morning Post pada Minggu (26/1/2020).
Sejak wabah Virus Corona ini pertama kali dilaporkan pada Desember 2019 lalu, saat ini lebih dari 2.000 orang telah terinfeksi Virus Corona.
Diketahui 56 orang menjadi korban dari Virus Corona ini.
Ma Xiaowei menerangkan, Virus Corona ini berbeda dengan SARS.
Ia kembali mengatakan, Virus Corona baru ini menular selama masa inkubasinya.
Ma juga menuturkan, orang yang terinfeksi virus mungkin tidak segera menunjukkan gejala apa pun.
Hal itu menambah kesulitan yang dihadapi oleh pihak berwenang dalam mengendalikan penyebaran dan infeksi dari Virus Corona ini.
Ma menerangkan, selain menyegel kota Wuhan, pemerintah mengirim lebih banyak dokter dan perawat serta bantuan medis ke Wuhan.
Memantau Situasi di Daerah Pedesaan
Ma menambahkan, selain mengatasi wabah di kota besar, pemerintah juga memantau situasi di daerah pedesaan.
Ia juga mengatakan, Beijing menyadari kekurangan pasokan medis dan pihak berwenang terkait telah berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan segala cara.
Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi Wang Jiangping mengatakan China sedang mengejar berbagai bantuan.
Larangan Perdagangan Satwa Liar
Pemerintah China telah melarang perdagangan satwa liar di seluruh negeri.
Larangan itu berlaku hingga epidemi Virus Corona berlalu.
Pasar hewan di China menarik perhatian akibat adanya wabah Virus Corona ini.
Penjualan satwa eksotis dikaitkan dengan menyebarnya Virus Corona.
Virus yang diklaim muncul dari Wuhan, China ini diyakini telah menyebar dari satu pasar di kota itu.
Dikutip dari New York Times, berdasar penelusuran, wabah SARS beberapa dua dekade lalu juga berasal dari perdagangan satwa liar.
Terkait larangan perdagangan satwa liar di China, Regulator pasar China mengeluarkan pernyataan.
Ia mengungkapkan, Kementerian Pertanian dan Biro Kehutanan mengatakan bahwa semua transaksi satwa liar akan segera dilarang di pasar grosir.
Tak hanya di pasar grosir, perdagangan satwa liar juga dilarang di supermarket, restoran dan platfrom e-commerce.
Wabah Virus Corona ini juga mendorong konsumen untuk memahami risiko kesehatan dari memakan hewan liar.
Diketahui, konsumsi hewan eksotis di China sebagian didorong oleh kepercayaan tentang manfaat kesehatan yang dapat diperoleh.
Gagasan seperti itu saat ini mulai hilang kendali.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)