TRIBUNNEWS.COM - Persidangan impeachment (pemakzulan) Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilanjutkan pada Sabtu (25/1/2020) lalu.
Pengacara Donald Trump memulai argumen pembukaan secara ringkas menjadi frasa yang Donald Trump sering katakan selama berbulan-bulan.
Pengacara sang Presiden fokus pada catatan panggilan pada 25 Juli 2019 antara Donald Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Sebagaimana diketahui, catatan panggilan tersebut merupakan bukti utama.
Penasihat Gedung Putih, Pat Cipollone yang memimpin pembelaan, menyebut catatan panggilan tersebut sebagai bukti terbaik.
Menurut Pat Cipollone, catatan panggilan itu menunjukan apa yang terjadi di antara kedua pemimpin negara tersebut.
Sementara itu wakilnya, Michael Purpura menyebut, catatan panggilan itu merupakan bukti paling penting.
Pengacara Trump menempatkan catatan panggilan telepon pemerintah, yang sering diungkapkan Trump dalam inti pembelaan kliennya.
"Jika itu adalah satu-satunya bukti yang kami miliki, itu akan cukup untuk menunjukkan seluruh teori Demokrat tidak berdasar," tegas Purpura.
Purpura lantas menguraikan enam fakta kunci yang mendukung kasus mereka berdasarkan pandangan pertahanan.
Berikut ini fakta-fakta tersebut yang dilansir TIME:
1. Catatan panggilan tidak secara eksplisit menunjukan bantuan keamaan pengkondisian Trump pada apapun.
2. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan dia tidak merasa Trump menekannya.
3. Pejabat Ukraina tampaknya tidak tahu bahwa bantuan telah ditunda sampai mengetahui ada panggilan tersebut.
4. Tidak ada saksi yang bersaksi bahwa Trump mengatakan ada quid pro quo.
5. Bantuan mengalir pada September 2019 tanpa tindakan publik dalam penyelidikan.
6. Dalam pandangan mereka, kebijakan Trump terhadap Ukraina dinilai murah hati.
"Apalagi yang perlu Anda ketahui?," kata Purpura.
Merujuk pada fakta, Zelensky dan beberapa penasihatnya mengatakan mereka tidak merasa Trump mendorong Ukraina ke quid pro quo.
Berdasar pemaparan Zelensky, Trump juga tidak menyebutkan bantuan tertunda pada panggilan telepon itu.
"Tidak mungkin ada ancaman tanpa orang itu tahu dia sedang diancam," kata Zelensky.
Mengapa Ada Persidangan?
Dikutip dari BBC News, pada Agustus 2019: Seorang whistleblower membuat tuduhan terhadap Presiden Trump.
Oktober-Desember 2018: Penyelidikan sedang dilakukan, dengan audiensi di Dewan Perwakilan Rakyat.
DPR dikendalikan oleh saingan Demokrat.
Desember 2019: Para pemimpin Demokrat dari DPR memilih untuk memakzulkan Trump.
Januari 2020: Kasus pemakzulan Trump diteruskan ke Senat.
Senat dikendalikan oleh Republik Trump, dan persidangan akan berlangsung pekan depan.
Sidang Senat Pemakzulan Donald Trump
Konstitusi Amerika Serikat dinilai tak begitu jelas dalam mengatur impeachment (pemakzulan).
Tetapi, diketahui ada aturan umum yang sebagian besar di dasarkan pada pengadilan pemakzulan dari Presiden Andrew Johnson (1868).
Andrew Johnson diketahui tetap mempertahankan posisinya.
Presiden Amerika Serikat yang menhadapi pemakzulan lainnya adalan Blin Clinton (1999), ia selamat dari hal itu.
Mitch McConnell, Pemimpin Senat dari Partai Republik dan rekan Demokratnya Chuck Schumer memutuskan bagaimana persidangan akan dilakukan.
Mereka berdua harus menyetujui pedoman untuk bukti, saksi, durasi, dan argumen.
Mc Connell memegang keputusan akhir atas format persidangan lantaran ia berasal dari Partai Republik.
Senator akan mendengar penjelasan dua belah pihak, Jaksa dari DPR dan Pengacara dari Gedung Putih, dan setiap saksi.
Setelah itu, para Senator diberikan satu hari penuh (1x24 jam) untuk berdiskusi sebelum memutuskan soal hukuman Trump.
Diketahui, mayoritas dua pertiga dari 67 suara di Senar, 100 kursi mengharuskan untuk menghukum dan menggulingkan Trump.
Tetapi, hanya ada 47 suara dari Demokrat dan 53 suara dari Republik, Trump diperkirakan akan dibebaskan.
Pemain Utama
Setiap Senator, termasuk Mc Connell telah disumpah dan berjanji memberikan 'Keadilan yang Adil' selama persidangan.
Tetapi, Mc Connell, Senator senior itu bulan lalu mengatakan 'Saya bukan anggota juri yang adil'.
Ia juga menegaskan partainya bekerja bahu membahu dengan Gedung Putih.
"Semua yang saya lakukan selama ini, saya berkoordinasi dengan penasihat Gedung Putih," katanya kepada Fox News yang dikutip dari CNN.
"Tidak ada perbedaan antara posisi preisden dan posisi kita," tambahnya.
Diketahui, Mc Connell tidak akan memimpin persidangan.
Persidangan akan dipimpin oleh Hakim Agung John Roberts.
Meskipun, 100 Senator akhirnya bertindak sebagai hakim.
Adanya Roberts untuk memastikan persidangan seusai dengan aturan yang ditetapkan.
Trump Memberikan Bukti?
Trump dapat memilih untuk menghadapi Sidang Senat seorang diri.
Namun diketahui, Pengacara Gedung Putih Pat Cipollone dan Pengacara Trump, Jay Sekulow akan mewakilinya dan berbicara atas nama Trump.
Trump juga diwakili Ken Starr, yang pernah menyelidiki Bill Clinton dulu.
Ia juga didampingi oleh Pengacara terkenal, Alan Dershowitz.
Diketahui, Trump sangat ingin Biden bersaksi sebagai pelapor.
Tak hanya Biden, ia juga ingin mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton turut bersaksi.
Tapi, kemungkinan tidak akan ada saksi bila Partai Republik memutuskan untuk mempersingkat sidang.
Kapan Akan Berakhir?
Setelah DPR menyampaikan pasal-pasal impecahment (pemakzulan) kepada Senat, dulu prosesnya memakan waktu tiga hari saat melangsungkan persidangan Bill Clinton.
Senator harus tetap di sana setiap hari, kecuali hari Minggu.
Hingga mereka membuat keputusan final.
Persidangan kemungkinan akan berlangsung selama berminggu-minggu.
Dulu, proses pemakzulan Clinton membutuhkan waktu sekira satu bulam.
Demokrat berharap semuanya akan dilakukan di Februari mendatang.
Dengan begitu, Demokrat dapat memutuskan calon mereka untuk melawan (yang mungkin) Trump bila gagal dimakzulkan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)