TRIBUNNEWS.COM - Kasus Virus Corona jenis baru atau 2019-nCoV telah mencapai total 4.565 kasus hingga Selasa (28/1/2020) siang pukul 15.03 WIB.
Meningkatnya jumlah kasus paling signifikan terjadi di China, dimana Wuhan ibu kota Provinsi Hubei, menjadi pusat penyebaran Virus Corona.
Tercatat, sebanyak 4.494 kasus 2019-nCoV terjadi di China.
Jumlah tersebut hampir melonjak dua kali lipat sejak Senin (27/1/2020) malam.
Berdasarkan pantauan Tribunnews melalui data yang dirilis SCMP, kasus Virus Corona di China pada Senin malam pukul 20.52 WIB tercatat 2.882 kasus.
Baca: Heboh Virus Corona, Bill Gates Peringatkan sejak Lama soal Wabah Mematikan, Sebut Seperti Perang
Baca: FOTO-FOTO Kondisi Terkini Wuhan Pasca-Virus Corona Merebak dan Kota Diisolasi
Korban 2019-nCoV juga semakin bertambah seiring meningkatnya jumlah kasus.
Di China, sebanyak 106 orang meninggal dunia akibat Virus Corona.
Hingga saat ini, sudah 16 negara mengonfirmasi adanya kasus 2019-nCoV.
Mengutip cuitan Twitter @PDChina, 16 kota negara tersebut adalah sebagai berikut:
- China
- Thailand
- Jepang
- Korea Selatan
- Amerika Serikat
- Vietnam
- Singapura
- Malaysia
- Nepal
- Prancis
- Australia
- Kanada
- Jerman
- Kamboja
Lantas, bagaimana Virus Corona bisa menyebar ke sejumlah negara?
Dikutip Tribunnews dari AlJazeera, berikut ini kronologi penyebaran Virus Corona:
31 Desember 2019
China melapor kepada World Health Organization (WHO) soal beberapa kasus pneumonia di Wuhan, kota yang jumlah populasinya mencapai 11 juta orang.
Virus penyebab saat itu masih belum diketahui.
Mereka yang terinfeksi merupakan pekerja di Pasar Seafood Huanan.
Saat para ahli kesehatan berupaya mengidentifikasi virus penyebab, jumlah kasus pneumonia meningkat hingga 40 orang.
1 Januari 2020
Pasar Seafood Huanan kemudian ditutup karena kasus pneumonia merebak.
5 Januari 2020
Para pejabat China mengesampingkan kemungkinan bahwa kasus pneumonia tersebut merupakan kambuhnya virus sindrom pernapasan akut (SARS) yang parah.
SARS diketahui penyakit yang berasal dari China dan telah menewaskan lebih dari 770 orang di dunia pada 2002-2003.
7 Januari 2020
WHO mengumumkan mereka telah mengidentifikasi virus baru.
Virus novel berasal dari keluarga Virus Corona, yang meliputi flu dan diberi nama 2019-nCoV.
Virus Corona umum dan menyebar melalui batuk, bersin, atau bersentuhan langsung dengan orang terinfeksi.
11 Januari 2020
China mengumumkan kematian pertama akibat Virus Corona.
Korbannya seorang pria berusia 61 tahun yang telah membeli makanan dari Pasar Seafood Huanan.
Meski korban sudah mendapat perawatan di rumah sakit, gejala yang diidapnya tidak kunjung membaik sehingga meninggal pada 9 Januari 2020 karena gagal jantung.
13 Januari 2020
WHO mengonfirmasi kasus Virus Corona pertama yang terjadi di luar China, yakni di Thailand.
Pasien merupakan seorang wanita yang baru tiba dari Wuhan.
16 Januari 2020
Kementerian Kesehatan Jepang juga mengonfirmasi kasus 2019-nCoV pertama yang menimpa seorang pria yang berkunjung ke Wuhan.
17 Januari 2020
Kematian kedua akibat Virus Corona terjadi di Wuhan, otoritas kesehatan di Amerika Serikat mengumumkan tiga bandara akan mulai menyaring penumpang yang datang dari ibu kota Provinsi Hubei.
Beberapa hari berikutnya, pihak berwenang di Amerika Serikat, Nepal, Prancis, Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Taiwan mengonfirmasi kasus Virus Corona.
20 Januari 2020
China melaporkan kematian ketiga dan ada lebih dari 200 infeksi 2019-nCoV terjadi.
Tak hanya itu, kasus Virus Corona dilaporkan juga terjadi di luar Provinsi Hubei, seperti Beijing, Shanghai, dan Shenzhen.
Sementara itu, seorang ahli penyakit menular di China mengatakan penularan virus dari manusia ke manusia.
Hal itu membuat kekhawatiran meningkat akan terjangkitnya jutaan orang dalam perjalanan liburan Tahun Baru Imlek.
Negara-negara di Asia pun meningkatkan kewaspadaan, berupaya memblokir penyebaran virus, hingga melakukan penyaringan pada semua kedatangan dari daerah berisiko tinggi di China.
22 Januari 2020
Jumlah kematian di China melonjak hingga 17 korban dan lebih dari 550 kasus 2019-nCoV.
Banyak bandara meningkatkan pemeriksaan pada penerbangan dari Wuhan.
23 Januari 2020
Wuhan dikarantina, perjalanan kereta api dan penerbangan udara ditangguhkan.
Langkah yang sama juga diterapkan pada dua kota di Provinsi Hubei, yakni Xiantao dan Chibi.
WHO mengatakan penyebaran wabah belum ditetapkan sebagai situasi darurat publik dan tidak ada bukti mengenai virus menyebar di antara manusia di luar China.
24 Januari 2020
Angka kematian di China mencapai 26 korban dan pemerintah melaporkan ada lebih dari 830 kasus infeksi.
Jumlah kota yang ditutup di Provinsi Hubei mencapai 13 kota, kondisi tersebut mempengaruhi 41 juta orang.
Disneyland Shanghai ditutup dan beberapa kota mengumumkan adanya penutupan di sejumlah tempat wisata.
Beijing mengatakan sebagian Tembok Besar China dan landmark terkenal lainnya juga ditutup.
25 Januari 2020
Beijing membatalkan acara untuk Tahun Baru Imlek, sementara pejabat setempat melaporkan kematian pertama di luar Hubei.
Pembatasan perjalanan diberlakukan di lima kota lainnya di Provinsi Hubei, menjadikan kondisi tersebut berdampak pada 56 juta orang.
Sedangkan Hong Kong menyatakan darurat virus dan membatalkan perayaan Tahun Baru Imlek serta membatasi kontak ke daratan China.
26 Januari 2020
Jumlah korban tewas mencapai 56 orang dan kasus infeksi tercatat sebanyak hampir 2.000 kasus.
Peraturan pembatasan perjalanan semakin ditingkatkan, Hong Kong menutup Disneyland dan Ocean Parks.
Kasus-kasus baru dikonfirmasi terjadi di Amerika Serikat, Taiwan, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.
27 Januari 2020
Korban tewas akibat Virus Corona di China meningkat hingga 106 orang, paling benyak terjadi di Provinsi Hubei dengan jumlah 100 orang.
Pihak berwenang melaporkan 4.515 orang lainnya di China telah terinfeksi.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)