News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Eksklusif dari Wuhan, Mahasiswa Indonesia di Wuhan Sebut Upaya Evakuasi dari Kemenlu Tidak Mudah

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah wisatawan asal Malaysia tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Selasa (28/1). Meningkatnya warga negara china yang terdeteksi virus corona di Singapura membuat pengawasan terhadap lalulintas warga negara asing maupun WNI diperketat untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. (TRIBUN BATAM/Argianto Dihan Aji Nugroho)

TRIBUNNEWS.COM - Hingga kini virus corona yang berasal dari China masih menjadi perbincangan hangat.

Melansir dari data NHC China, hingga Kamis (30/1/2020), virus tersebut sudah menewaskan 170 orang.

Virus yang masih misterius penyebabnya itu pun telah menjangkit 7.894 korban.

Tak hanya di China saja, virus tersebut sudah meluas hingga ke dataran Asia seperti Hongkong, Taiwan, Malaysia, Singapura.

Di Indonesia sendiri, virus corona belum menjangkit satu di antara warganya.

Kondisi Kota Wuhan tanggal 26 Januari 2020 (https://twitter.com/ylchaniago)

Namun banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di China membuat kekhawatiran sendiri.

Pasalnya dari data yang ada, sejumlah 243 WNI sedang berada di China.

Hal itu membuat pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Luar Negeri melakukan upaya memulangkannya.

Terkait adanya upaya untuk memulangkan para WNI di China, Ketua Perhimpunan Pelajar (PPI) Tiongkok cabang Wuhan, Nur Musyaffak memberi komentar.

Pria berusia 26 tahun itu membenarkan adanya rencana untuk evakuasi.

"Memang ada rencana evakuasi, kemarin informasi dari Kemenlu saat jumpa pers ada opsi untuk evakuasi," ujar Nur kepada Tribunnews.com, Kamis (30/1/2020).

Namun pihaknya mengatakan jika proses evakuasi tidak semudah itu.

Pasalnya, seluruh teman-teman WNI berada di Kota yang berbeda-beda.

"Mungkin evakuasi tidak semudah itu, soalnya tidak hanya teman-teman mahasiswa dan WNI yang ada di Wuhan."

"Tetapi ada juga yang di kota-kota selain Wuhan tetapi masih di Provinsi Hubai," ujar Nur kepada Tribunnews.com melalui pesan di WhatsApp.

Turis dari Tiongkok tiba di Bandara Narita Jepang. Banyak pengunjung dari negara itu telah membatalkan rencana perjalanan karena penyebaran virus corona. (Foto oleh Kai Fujii/nikkei.com)

Menurut Nur, ada lebih dari 200 orang WNI yang diupayakan untuk evakuasi.

"Ada sekitar 200 orang, untuk dapat evakuasi tidak mudah," tutur pria yang berkuliah di Central China Normal University (CCNU) itu.

Menurutnya ia tidak ingin meninggalkan satu orangpun WNI jika dilakukan proses evakuasi.

"Kami sendiri tidak ingin ada satu orang pun dari WNI yang tertinggal," tegasnya.

Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah menyampaikan saat ini pemerintah Indonesia masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Tiongkok.

Hal itu disampaikan dalam konferensi pers, Senin (27/1/2020).

"Pemerintah tentunya sudah berbicara dengan pihak Tiongkok melalui perwakilan kita di Beijing," jelas Teuku, dilansir kanal YouTube KompasTV, Selasa (28/1/2020).

Teuku menuturkan komunikasi yang dijalin pemerintah Indonesia dengan Tiongkok juga terus berlanjut.

Ia menyebut bila nanti evakuasi akan dilakukan, pemerintah tetap akan mematuhi arahan Pemerintah Tiongkok.

Lebih lanjut, Teuku mengatakan pihak Indonesia juga akan banyak dibantu oleh keputusan Tiongkok.

Karena Pemerintah Tiongkok yang akan membimbing dan membantu untuk timing yang tepat serta bagaimana proses evakuasi akan berlangsung.

"Mengenai waktu yang tepat untuk melakukan tindakan termasuk tindakan evakuasi," ungkapnya.

Hingga kini, keputusan untuk evakuasi WNI dari China masih terus di diskusikan dengan pemerintah Tiongkok.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini