News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Nekat Pergi dari Wuhan, 200 Warga Inggris Terjebak karena Pemerintah China Tak Ijinkan Terbang

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wuhan is now closed off. No flights or trains out, and no mass transit within. Before dawn, we saw public buses parked on streets. A quarantine may seem a drastic move by #China's authorities but deemed crucial to contain the virus during the Lunar New Year travel rush. @NBCNews

TRIBUNNEWS.COM - Evakuasi warga Inggris yang terjebak di pusat wabah coronavirus berakhir tidak menyenangkan pada Rabu (29/1/2020) waktu setempat.

Pasalnya, China tidak memberikan izin untuk penerbangan pulang mereka.

Padahal sebelumnya diperkirakan ada 200 warga Inggris di Wuhan akan kembali hari ini.

200 warga Inggris itu dirancang untuk evakuasi oleh pemerintah Inggris.

Namun sayangnya China tidak memberikan izin dan meninggalkan mereka yang berharap untuk kembali ke negaranya.

Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris memberikan komentarnya terkait hal itu.

Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk untuk membuat warga Inggris kembali.

"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk membuat orang-orang Inggris di Wuhan kembali dengan selamat ke Inggris," ujarnya sebagaimana diberitakan Daily Mail.

Nyatanya sejumlah penerbangan negara tidak dapat lepas landas seperti yang direncanakan.

"Kami terus bekerja secepatnya untuk mengatur penerbangan ke Inggris sesegera mungkin."

"Kami tetap berhubungan dekat dengan pihak berwenang Tiongkok dan diskusi sedang berlangsung di semua tingkatan," kata dia.

Hingga kini, para pejabat setempat sedang mempertimbangkan membawa penumpang ke pangkalan militer.

Departemen Kesehatan mengatakan pada Rabu (29/1/2020) mereka akan ditempatkan untuk dikarantina selama 14 hari.

Jeff Siddle, istrinya Sindy dan anak perempuan mereka yang berusia sembilan tahun Jasmine menunggu kabar karena pejabat di Beijing tidak akan mengizinkan istri Tionghoa-nya dalam penerbangan evakuasi Inggris. (Facebook/Jeff Siddle/DailyMail)

Namun kini masih belum jelas kapan warga Inggris itu dapat meninggalkan kota.

Ketika mereka benar-benar mendapatkan pesawat untuk meninggalkan Wuhan, mereka menginginkan bertemu pejabat yang berwenang.

Hal itu terkait dengan pemeriksaan kesehatan mereka.

Mereka pun menyetujui untuk dibawa ke tempat persembunyian yang aman jauh dari publik Inggris.

Sebagai tindakan pencegahan ekstra, awak pesawat yang mengoperasikan pesawat yang ditumpangi mereka akan dipasok oleh maskapai komersial Asia.

Tetapi mungkin diawaki oleh RAF - yang sama-sama akan diisolasi di Inggris bersama para penumpang.

Dalam sebuah tweet 29 Januari 2020, Sekretaris Kesehatan Matt Hancock mengatakan memberikan komentarnya.

"Kami bekerja keras untuk mendapatkan warga negara Inggris kembali dari Wuhan. Keselamatan publik adalah prioritas utama."

"Siapa pun yang kembali dari Wuhan akan diisolasi dengan aman selama 14 hari, dengan semua perhatian medis yang diperlukan," ujar Hancock, Rabu (29/1/2020) waktu setempat.

Hancock memimpin rapat komite darurat Pemerintah Cobra pada pukul 16:30 sore Rabu (29/1/2020) untuk membahas situasi yang berkembang cepat.

Uni Eropa mengatakan sebelumnya Inggris adalah satu di antara 14 negara yang telah meminta bantuannya dalam mengatur penerbangan evakuasi dari China.

Langkah itu dilakukan hanya dua hari sebelum Inggris akan berangkat di Brexit.

Tidak ada seorang pun di Inggris yang telah didiagnosis dengan kondisi virus corona.

Meskipun para ahli mengharapkan suatu kasus, setidaknya 130 orang telah diuji dan mendapatkan semua jelas negatif coronavirus.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini