Sambil makan malam, saya melakukan telepon video dengan teman-teman.
Tak bisa terhindar dari omongan soal virus.
Seorang batuk saat sedang video call.
Yang lain menimpali: tutup telepon kamu!
Kami berbincang tiga jam, dan riang rasanya. Kupikir tidurku bisa nyenyak karenanya.
Namun saat saya menutup mata, ingatan beberapa hari terakhir ini masuk ke benak saya.
Saya menangis. Rasanya tak berdaya, marah dan sedih. Saya juga berpikir soal kematian.
Saya tak menyesali hidup saya karena pekerjaan saya sangat bermakna. Namun saya tak mau hidup berakhir begitu saja.
Sabtu 25 Januari - Sendirian di Tahun Baru
Hari ini Tahun Baru Imlek. Saya tak terlalu tertarik merayakan, dan kini tahun baru terasa makin tak relevan.
Pagi hari saya melihat ada darah sesudah saya bersin. Saya ketakutan. Kepala saya penuh dengan pikiran soal penyakit. Saya bimbang apakah akan keluar rumah atau tidak.
Namun saya tidak demam, dan lapar. Maka saya memutuskan pergi.
Saya pakai dua masker meski kata orang tak ada perlunya. Saya khawatir kualitas masker yang mungkin saja palsu, maka saya pakai dua masker supaya merasa lebih aman.