News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Penyebab TKI di Singapura Dinyatakan Positif Virus Corona dan Dirawat di Singapore General Hospital

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Virus Corona

TRIBUNNEWS.COM -  Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Singapura, dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Hal tersebut disampaikan oleh Kedutaan Besar RI ( KBRI) yang ada di Singapura.

TKI tersebut berjenis kelamin perempuan, dan menjadi korban ke-21 di Singapura karena virus corona.

Mengutip Kompas.com, korban bekerja dengan keluarga yang bertempat tinggal di kawasan Bukit Merah, Singapura Selatan.

Bos dari TKI tersebut juga terjangkit virus corona, dan menjadi korban ke-19 di Singapura.

Sehingga, dipastikan TKI itu tertular oleh majikannya yang merupakan seorang perempuan berusia 28 tahun.

KBRI Singapura menjelaskan, TKI maupun majikannya tidak memiliki riwayat bepergian ke China.

Namun, bos TKI tersebut bekerja di sebuah toko kesehatan bernama Yong Thai Hang, yang sering dikunjungi oleh turis China.

Awalnya perempuan atau majikan tersebut mengalami demam dan sakit tenggorokan pada 2 Februari 2020.

Kemudian, TKI tersebut juga mengeluh sakit pada 6 Februari 2020.

Kedua korban akhirnya dilarikan ke Singapore General Hospital pada Senin (3/2/2020).

Mereka dipastikan positif terinfeksi virus dengan kode 2019-nCov tersebut.

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, Hubei, China beraktivitas di depan Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020). Menurut data Kementerian Kesehatan bahwa 238 orang WNI yang menjalani proses observasi sebagai antisipasi tertular virus Corona bahwa kesehatannya dalam keadaan baik dan sehat, tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala infeksi seperti demam, batuk dan pilek. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Setelah adanya kasus TKI yang terjangkit virus corona di Singapura, KBRI mengimbau WNI yang berada di Singapura untuk lebih waspada.

"WNI yang berada di Singapura diharapkan dapat tetap waspada, menjaga kesehatan dan kebersihan, dan memperhatikan imbauan yang dikeluarkan Pemerintah Singapura melalui jalur resmi Ministry of Health https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan," demikian tulis keterangan KBRI Singapura, dikutip via Kompas.com, Selasa (4/2/2020).

Saat ini, pihak KBRI Singapura terus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang terkait penanganan WNI tersebut.

Diketahui, pemerintah telah melakukan upaya untuk mencegah penyebaran virus corona ke Tanah Air.

Pemerintah sudah tidak lagi membuka jalur penerbangan dari dan ke luar China mulai Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 WIB.

Langkah ini dilakukan karena selama ini virus corona diketahui berasal dari China, terutama dari kota Wuhan.

Pemerintah juga telah memulangkan sebanyak 238 WNI dari Provinsi Hubei, China.

WNI yang sebagian besar mahasiswa yang berkuliah di Wuhan itu masih dalam observasi di Natuna, Kepulauan Riau.

Observasi dilakukan untuk memastikan WNI yang dievakuasi dari Wuhan itu tidak terjangkit virus corona.

Wakil Presiden Maruf Amin bertemu dengan Presiden Singapura Halimah Yacob di Hotel Shangrilla, Jakarta Pusa, Selasa (4/2/2020) (Dok Biro Set Wapres)

Indonesia dan Singapura Kerja Sama Cegah Virus Corona

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin bertemu Presiden Singapura, Halimah Yacob di Hotel Shangrilla, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).

Pertemuan tersebut, satu diantaranya untuk membuat kesepakatan antara Indonesia dan Singapura bersama-sama menanggulangi virus corona.

Wapres mengatakan, kedua negara ingin mempererat kerja sama lebih besar di bidang kesehatan.

"Itu sudah jadi ancaman global, juga dihadapi Singapura, karena itu Singapura juga sepakat, kita bersama-sama bagaimana menanggulangi virus corona supaya tidak jadi ancaman global," kata Ma'ruf Amin, dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/2/2020).

Ma'ruf Amin juga ingin mengantisipasi kemungkinan adanya virus-virus lain demi menjaga kesehatan masyarakat kedua negara.

"Pasti tenaga (medis), hasil-hasil observasi yang dilakukan Singapura dan kita."

"Sekarang kan belum ada vaksin yang bisa menangkal virus itu. Mungkin kerja sama untuk kita bisa mencari, menemukan vaksin penangkalnya," kata Wakil Presiden.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ericssen/Dani Prabowo/Deti Mega Purnamasari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini