TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi baru lahir asal Wuhan dinyatakan positif terkena virus corona 30 jam setelah ia dilahirkan.
Seperti yang dilansir South China Morning Post, kasus tersebut memunculkan kemungkinan adanya cara penularan baru, yaitu dari ibu kepada bayinya dalam kandungan.
Portal berita CCTV melaporkan ada dua bayi yang terinfeksi virus corona, yang paling muda berusia 30 jam.
Ibu dari bayi yang baru lahir itu merupakan pasien virus corona.
Saat ini, kondisi vital sang bayi dalam kondisi stabil.
Zeng Lingkong, seorang dokter senior di departemen neonatal mengatakan, kasus ini merupakan pertanda, "kita harus khawatir tentang kemungkinan rute transmisi baru dari virus corona."
Zeng mengatakan wanita hamil harus menjauh dari pasien yang terinfeksi.
Rumah Sakit Anak-anak Wuhan telah menyisihkan tempat untuk merawat wanita hamil dengan gejala virus corona, kata laporan itu.
Penularan Tanpa Gejala
Masih dilansir SCMP, otoritas kesehatan China telah mengidentifikasi sejumlah pasien yang terjangkit kemudian menularkan virus corona meskipun mereka tidak menunjukkan gejala-gejala khusus.
Li Xingwang, kepala ahli penyakit menular di Rumah Sakit Ditan Beijing mengatakan, sebagian pasien terinfeksi tanpa gejala telah terkena virus tersebut dari pasien yang menunjukkan gejala.
"Pembawa-pembawa itu memiliki virus di tubuhnya dan dapat menularkannya. Jumlah virus berkorelasi dengan tingkat keparahan penyakit, yang berarti pasien ini membawa lebih sedikit virus dan kemampuan mereka untuk menularkan penyakit lebih lemah,” kata Li.
Dalam pedoman pengobatan dan diagnosis virus corona yang dirilis pada hari Rabu, Komisi Kesehatan Nasional mengatakan orang dengan gejala ringan, seperti demam, kelelahan, batuk tetapi tidak ada infeksi paru-paru, juga harus dikarantina dan diobati untuk mengekang infeksi lebih lanjut.
Pedoman tersebut juga mengatakan infeksi saluran udara dan pencernaan adalah kemungkinan cara penularan lain setelah jejak virus corona ditemukan pada kotoran pasien.