TRIBUNNEWS.COM - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura dilaporkan positif terjangkit virus corona.
Diketahui WNI tersebut adalah perempuan berusia 44 tahun dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya membenarkan hal tersebut.
Menurut Penuturan Swajaya, seorang WNI tersebut diduga tertular virus corona dari sang majikan.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam progam Kompas Malam yang dilansir dari YouTube Kompas tv, Rabu (5/1/2020).
Sebelumnya Swajaya menyebut, KBRI di Singapura mendapatkan konfirmasi langsung dari Kementerian Kesehatan Singapura mengenai hal itu.
"Sampai sekarang memang informasi terakhir dari Kementerian Kesehatan dan pihak rumah sakit Singapura, mengkonfirmasi satu WNI kita (terinveksi virus corona)," jelasnya.
Swajaya menuturkan saat ini WNI yang terpapar virus corona tersebut tengah mendapatkan perawatan di satu rumah sakit di Singapura.
"Jadi yang bersangkutan sudah dirawat dirunag isolasi menggunakan prosedur yang sejak awal sudah di berlakukan di Singapura," ujarnya.
"Kami memastikan yang bersangkutan mendapatkan perawatan dan kami terus berkomunikasi dengan pihak rumah sakit maupun Kementerian Kesehatan Singapura," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Swajaya juga menyampaikan dugaan penyebab wanita 44 tahun ini dapat positif terpapar virus corona.
Menurut penuturannya, WNI tersebut diduga tertular dari majikannya.
"Jadi dari kasus ini memang sekarang di Singapura ditemukan beberapa yang teridentifikasi positif yang tidak memiliki sejarah berpergian ke Tiongkok," ungkapnya.
" warga kita ini kebetulan majikannya yang teridentifikasi positif," jelasnya.
Swajaya juga menyebut, sang majikan sempat berinteraksi dengan warga Tiongkok yang berada di Singapura.
"Majikannya ini yang berinteraksi dengan warga Tiongkok yang berkunjung ke Singapura," imbuhnya.
"Jadi ini yang menjadi perhatian, tidak hanya yang pernah berkunjung ke Tiongkok melainkan memiliki interaksi yang sangat dekat (dengan warga Tiongkok)," jelasnya.
Ia juga mengakui ketelitian Pemerintah Singapura dalam menangani virus corona ini.
"Apabila ada satu orang yang terjangkit (virus corona) pemerintah Singapura akan melacak dengan siapa orang bersangkutan ini melakukan interaksi intensif dan hasil lacakan itu orang-orang itu akan dites apakah positif terinveksi atau tidak," ungkap Swajaya.
"Betul-betul penanganan yang sangat detail yang dilakukan Pemerintah Singapura," ujarnya.
Sementara itu, terkait virus ini, Swajaya mengatakan pihaknya terus memberikan imbauan kepada seluruh WNI di Singapura untuk mengikuti apa yang menjadi anjuran Kementerian Kesehatan Singapura.
"Dari sejak awal kaus ini merebak, kami sudah melakukan imbauan dengan berbagai sarana kepada WNI di Singapura. Satu diantaranya melalui media sosial," ujarnya.
"Kami juga membuka layanan 24 jam untuk WNI yang membutuhkan bantuan maupun penanganan yang merasa mengalami gejala-gejala virus ini," jelasnya.
Imbauan KBRI
KBRI juga mengimbau pada WNI yang berada di Singapura untuk waspada.
"WNI yang berada di Singapura diharapkan dapat tetap waspada, menjaga kesehatan dan kebersihan, dan memperhatikan imbauan yang dikeluarkan Pemerintah Singapura melalui jalur resmi Ministry of Health https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan," demikian tulis keterangan KBRI Singapura yang diterima Kompas.com, Selasa (4/2/2020) malam.
Update Virus Corona
Jumlah korban meninggal dunia akibat merebaknya virus corona terus bertambah.
Dikutip dari Tribunnews yang melansir dari thewuhanvirus.com, hingga Rabu (5/2/2020) pukul 07.05 WIB, virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China ini telah menewaskan 492 orang.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya 427 orang pada Selasa (4/2/2020).
Sementara itu, virus corona juga menyebabkan 24.550 orang terinfeksi.
Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya 20.627 orang terinfeksi.
Namun, ada 852 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Jumlah pasien sembuh dari virus corona juga mengalami peningkatan dari sebelumnya 646 orang pada Selasa, kemarin.
Sejak pertama kali diumumkan pada 31 Desember 2019, virus ini telah menyebar hingga ke 28 negara.
Ke 28 negara tersebut, yakni China, Jepang, Thailand, Singapura, Hong Kong, Australia, Korea Selatan, Taiwan.
Jerman, Amerika Serikat, Malaysia, Makau, Perancis, Vietnam, Kanada, Uni Emirat Arab, Italia, Rusia.
Inggris, Nepal, Kamboja, Spanyol, Piliphina, Finlandia, Swedia, India, Sri Lanka, dan Belgia.
Terbaru, negara Belgia mengonfirmasi kasus virus corona pertamanya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Dani Prabowo)