News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan di Thailand

Tangisan dan Permohonan Maaf Kepala Staf Angkatan Darat Thailand kepada Publik

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima Angkatan Darat Thailand, Apirat Kongsompong Menangis dan Meminta Maaf atas Penembakan Brutal di Terminal 21, Thailand. Jika Anda ingin menyalahkan seseorang, Anda menyalahkan Pangila Apirat Kongsompong, katanya. Saya menerima semua kritik dan saran. Anda bisa menyalahkan saya karena saya Panglima Militer, tegasnya.

TRIBUNNEWS.COM - Nama Jakraphanth Thomma menjadi perbincangan dunia setelah aksi brutalnya yang menewaskan 20 orang lebih di pusat perbelanjaan Thailand.

Penembakan brutal itu terjadi pada Minggu (9/2/2020) lalu.

Jakraphanth Thomma diketahui merupakan tentara berpangkat sersan.

Setelah membunuh Komandannya, Kolonel Anantharot Krasae, Jakraphanth Thomma mencuri senjata dari kamp militer Suatham Phithak di Nakhon Ratchasima.

Thai Army Commander Apirat Kongsompong Cry

Terkait peristiwa naas tersebut, Panglima Angkatan Darat Thailand, Apirat Kongsompong memberikan pernyataan.

Panglima Angkatan Darat Thailand, Apirat Kongsompong menyampaikan permintaan maafnya pada Selasa (11/2/2020) atas tindakan jahat yang dilakukan tentaranya.

Dikutip dari Channel News Asia, penembakan yang dilakukan oleh Jakraphanth Thomma berlangsung selama 19 jam.

Total korban mencapai 29 jiwa, dan 57 lainnya terluka.

Dalam memberikan pernyataannya, Panglima Angkatan Darat Thailand, Apirat Kongsompong terlihat beberapa kali menghapus air matanya.

Panglima Angkatan Darat Thailand, Apirat Kongsompong menyampaikan permintaan maafnya pada Selasa (11/2/2020) atas tindakan jahat yang dilakukan prajuritnya.

Dalam konferensi pers berdurasi 90 menit itu, ia mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan dan kompensasi kepada semua korban dan keluarga mereka.

"Saya sebagai Panglima Militer ingin meminta maaf dan mengatakan betapa saya menyesal atas insiden yang disebabkan oleh tentara militer," kata Apirat.

"Pada menit, detik, pelaku menarik pelatuk dan membunuh, pada menit itu dia adalah penjahat," tegasnya.

"Dan bukan lagi seorang tentara," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, tentara berpangkat sersan, Jakraphanth Thomma ditembak mati oleh Pasukan Keamanan Khusus Thailand pada Minggu, setelah mengepung Terminal 21 di kota timur laut Nakhon Ratchasima.

Menyelidiki Perwira Komandan yang Terbunuh

Panglima Angkatan Darat Thailand, Apirat Kongsompong mengatakan, militer akan menyelidiki Perwira Komandan yang dibunuh oleh Jakraphanth Thomma.

"Saya kita orang Thailand tidak ingin insiden ini terjadi lagi, jadi tolong jangan salahkan tentara atau mencaci maki tentara," terangnya.

"Jika Anda ingin menyalahkan seseorang, Anda menyalahkan Pangila Apirat Kongsompong," katanya.

"Saya menerima semua kritik dan saran. Anda bisa menyalahkan saya karena saya Panglima Militer," tegasnya.

Diketahui, Panglima Angkatan Darat Thailand, Apirat Kongsompong akan pensiun pada Oktober 2020 mendatang.

Panglima Angkatan Darat Thailand, Apirat Kongsompong Menangis dan Meminta Maaf atas Penembakan Brutal di Terminal 21, Thailand. "Jika Anda ingin menyalahkan seseorang, Anda menyalahkan Pangila Apirat Kongsompong," katanya. "Saya menerima semua kritik dan saran. Anda bisa menyalahkan saya karena saya Panglima Militer," tegasnya. (Tangkap Layar YouTube The Star Online)

Selain membunuh komandannya, Kolonel Anantharot Krasae (48), ia juga membunuh ibu mertua komandannya yang berusia 63 tagun, Anong Mitchan.

Jakraphanth mencuri senjata berupa senapan serbu HK33 dan amunisi lain sebelum akhirnya melarikan diri dari kamp dengan kendaraan jenis Humvee.

Dikutip dari BBC, pada Sabtu (8/2/2020) pukul 18.00 waktu setempat, Jakraphant tiba di pusat perbelanjaan.

Dia terus melakukan penembakan terhadap orang-orang di sekitarnya tanpa pandang bulu.

Tak hanya itu, Jakraphant bahkan juga melakukan live di Facebook selama melakukan serangan.

Sejumlah video saat ketegangan terjadi juga beredar luas di media sosial.

Pelaku sempat menahan sandera di dalam pusat perbelanjaan tersebut.

Sersan Mayor Jakraphanth Thomma, tentara Thailand yang melakukan penembakan massal di Nakhon Ratchasima, dengan 12 orang dilaporkan tewas pada Sabtu (8/2/2020). (Facebook via BBC)

Barang Curian

Dikutip dari World of Buzz, Jakraphanth Thomma mencuri setidaknya lima senjata militer.

Tak hanya itu saja, ia juga diketahui mencuri ratusan peluru dari kamp militer di Nakhon Ratchasima.

Berikut ini daftarnya:

- Tiga Senapan HK33 dengan 736 peluru.

- Dua M60 dengan 200 peluru.

- Humvee

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini