Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Anggaran darurat tahap pertama segera akan dikeluarkan pemerintah Jepang sebesar 10,3 miliar yen antara lain untuk membayar biaya charter pesawat dari Jepang ke Kota Wuhan, Provinsi Hubei China mengevakuasi warga Jepang terkait virus corona.
"Dana 10,3 miliar yen untuk pembayaran segera berbagai keperluan saat ini seperti pembayaran biaya charter pesawat terbang mengevakuasi para warga Jepang di China," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (14/2/2020).
Dari 10,3 miliar yen itu sebesar 2,3 miliar yen di antaranya untuk biaya pesawat charter serta pasokan makanan dan peralatan ke kapal pesiar Diamond Princess.
Kemudian 500 juta yen dipasok bantuan subsidi pemerintah Jepang untuk memproduksi masker yang jumlahnya sangat menipis.
Lalu untuk sistem karantina agar bisa lebih diperketat lagi dipasok subsidi sebesar 300 juta yen agar penanganan virus lebih komprehensif lagi, mengingat adanya petugas karantina yang akhirnya terinfeksi virus corona dua hari lalu, Rabu (12/2/2020).
Baca: Alasan Fraksi PDIP DPRD DKI Minta Setneg Cabut Izin Balapan Formula E di Monas
Baca: Jaringan Peduli Pemberantasan TPPO Sebut Polisi Salah Kaprah Jerat NN Pakai UU ITE
Keseluruhan anggaran bantuan darurat Jepang terkait dampak corona termasuk bantuan untuk para UKM di Jepang diperkirakan mencapai 500 miliar yen.
Penarikan tunai anggaran darurat tersebut sebagai hasil rapat dari kabinet Jepang yang dipimpin oleh PM Jepang Shinzo Abe, Jumat (14/2/2020) pagi.
Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com