Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Kapal pesiar Diamond Princess dinyatakan sebagai wilayah di luar China terbesar yang terwabah virus corona.
Informasi terbaru yang diakses melalui laman resmi princess.com, diketahui ratusan tamu atau penumpang kapal pesiar Diamond Princess diizinkan turun.
"Sekitar 600 tamu di atas kapal Diamond Princess adalah yang pertama kali dibebaskan oleh Kementerian Kesehatan Jepang," tulis rilis pihak Princess Cruises.
"Dan diizinkan untuk turun dari kapal kemarin," terang rilis tersebut.
Baca: Masa Karantina Selesai, WNI di Kapal Diamond Princess Bakal Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Baca: Pemerintah Jepang Bagikan 2000 iPhone GRATIS untuk Para Penumpang Kapal Diamond Princess
Ratusan amu tersebut semuanya telah bebas setelah menjalani tes Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan Jepang.
Pihak Jepang bertemu dengan Presiden Princess Cruises, Jan Swarts di terminal kapal pesiar Yokohama.
Ratusan tamu lain diharapkan akan dibebaskan hari ini, Kamis (20/2/2020) oleh pejabat kesehatan.
Baca: Meski 4 Orang Terinfeksi Virus Corona, Pemerintah Siapkan Evakuasi 74 WNI di Kapal Diamond Princess
Baca: Presiden Jokowi Pantau Kondisi 4 WNI yang Positif Corona di Kapal Diamond Princess
WNI di Diamond Princess
Sementara itu, diketahui ada empat Warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi awak kabin kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan terwabah virus corona atau Covid-19.
Kabar tersebut telah dikonfirmasi ole hDirektur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha.
"Kami mendapat informasi, ada confirm empat warga negara kita yang terinfeksi corona di Diamond Princess," kata Judha Nugraha di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Gara-gara Corona, Semua Penumpang Kapal Diamond Princess Dapat iPhone Gratis
Baca: Cegah Corona, Pemerintah Bakal Karantina 74 WNI yang Dipulangkan dari Kapal Diamond Princess
Diberitakan Tribunnews, Menurut Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tokyo, Eko Junior, para WNI awak kapal ini sangat kooperatif menjalani proses karantina.
"Sejak awal mereka ditanya, mereka mengerti sekali tujuannya karantina," ujar Eko dilansir Kompas TV pada Selasa (18/2/2020).
Para WNI ini tidak ingin orang lain sampai tertular, apalagi ke keluarganya.