Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mulai 15 Maret 2020 bunga Sakura mulai mekar di Tokyo dan Fukuoka khususnya. Namun ternyata ada yang harus diperhatikan dengan lebih waspada terkait mekarnya bunga Sakura ini.
"Hati-hati sekali kalau kita ber-hanami di bawah pohon Sakura yang indah itu," ungkap pengacara Akira Kono.
Hanami atau ohanami adalah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga Sakura.
Mekarnya bunga Sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi.
Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar atau blue sheet untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura.
Pohon sakura mekar di Jepang dari pertengahan/akhir Maret hingga awal April (kecuali di Okinawa dan Hokkaido).
Prakiraan pergerakan mekarnya bunga Sakura disebut garis depan bunga Sakura (sakurazensen).
Prakiraan ini dikeluarkan oleh direktorat meteorologi dan berbagai badan yang berurusan dengan cuaca.
Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.
Bunga Sakura mekar biasanya hanya sekitar 2 minggu saja, setelah itu menuju ke arah utara berhenti di Hokkaido yang mekar sekitar pertengahan sampai akhir April.
Baca: Sering Marah-marah Berarti Darah Tigggi? Mitos apa Fakta? Ini Jawaban Dokter
Baca: Baim Wong Kenang Chat Terakhir dengan Ashraf Sinclair, Menyesal Tak Sempatkan Temui Suami BCL
Lalu apa yang harus kita perhatikan supaya enak ber-hanami, dalam arti tidak melanggar tradisi dan budaya serta tidak melanggar hukum di Jepang?
Ada empat hal penting yang harus diperhatikan.
Pertama, biasanya ada saja orang yang berusaha mengamankan tempat ber-hanami yang bagus.