TRIBUNNEWS.COM - Tiket acara 'Celebration of Life' di Staples Center terjual habis.
Tidak jelas berapa jumlah tiket yang dijual, tapi pihak LA Lakers kabarnya menjualnya secara terbatas.
Hasil penjualan ini, akan disumbangkan ke Mamba and Mambacita Sports Foundation.
Kedua organisasi tersebut merupakan organisasi nirlaba yang mendukung program olahraga untuk anak muda dan mengajarkan olahraga untuk anak perempuan.
Dilansir Daily Mail, alasan istri Kobe Bryant, Vanessa Bryant memilih 24 Februari sebagai tanggal acara adalah karena untuk menghormati suaminya yang memiliki nomor punggung 24.
Nomor punggung 24 diketahui telah melekat selama karier Kobe Bryant.
Bahkan, dia mengenakan nomor ini selama kurang lebih separuh perjalanan kariernya.
Sedangkan putrinya, Gianna Bryant atau Gigi memiliki nomor punggung 2 di tim basketnya.
Baca: 20.000 Fans Kobe Bryant Padati Acara Celebration of Life untuk Kenang Mendiang dan Putrinya Gianna
Baca: Istri Kobe Bryant Beri Pidato Penghormatan, Berlinang Air Mata Kenang Suami dan Gianna
Tidak pada tanggal saja, tapi panggungnya juga didesain menurut angka tersebut.
Panggung yang ada di tengah, untuk semua perwakilan berpidato dibangun setinggi 24 kaki.
Selain itu, harga tiket untuk acara ini juga dijual mulai dari 24,04 USD sampai 224 USD.
Sejumlah artis maupun atlet di Amerika, terlihat ikut larut dalam acara yang emosional itu.
Sebagian besar memang teman akrab mendiang Kobe Bryant dan Vanessa.
Antara lain, Kanye West dan Kim Kardashian, Alex Rodriguez dan Jennifer Lopez, Dwyane Wade dan Gabrielle Union, Michael Phelps, Snoop Dogg, Steph Curry, Kareem Abdul Jabbar, serta Magic Johnson dan Scotty Pippen.
Beyonce mengawali acara dengan menyanyikan lagu favorit Kobe, XO dan Halo diiringi orkestra.
Pembawa acara, Jimmy Kimmel, lalu membuka acara dengan mmeberikan pidato singkat lalu mempersialakan Vanessa untuk naik ke pangung.
Vanessa bercerita tentang Gianna, gadis periang dan sangat atletis.
Gianna memang mewarisi bakat dan kecintaan Kobe pada basket.
"Dia gadis ayah, tapi aku tahu dia juga mencintai ibunya," kata Vanessa.
"Dia adalah salah satu teman terbaikku."
"Gigi sangat kompetitif seperti ayahnya, tapi Gianna juga gadis yang anggun," tambahnya.
Menurutnya, putri keduanya ini memiliki senyum lebar dan sangat menyenangkan.
"Kobe selalu mengatakan bahwa Gianna adalah aku."
"Dia punya semangat, kepribadian, dan dia lembut penuh cinta," jelas Vanessa.
Baca: Tuntut Perusahaan Helikopter atas Tewasnya Kobe Bryant, Vanessa Bryant Dinilai Incar Uang Asuransi
Baca: Ungkapan Pilu Vanessa Bryant atas Kepergian Kobe Bryant dan Gianna: Kami Begitu Hancur
Ketegaran ibu empat anak ini mulai runtuh ketika mengatakan dia tidak bisa melihat Gianna menjadi atlet basket profesional.
Gianna meninggal pada usianya yang masih belia, 13 tahun.
Vanessa lalu bercerita tentang sang suami, Kobe Bryant.
Kobe dikenal sebagai pesaing sengit di lapangan basket, pemain terhebat, penulis, pemenang Oscar, dan Black Mamba.
Diantara banyak prestasi Kobe, Vanessa menilai suaminya itu adalah orang yang selalu melengkapinya.
"Aku tidak bisa melihatnya sebagai seorang selebriti atau pemain basket yang luar biasa."
"Dia adalah suamiku yang manis, dan ayah yang hebat bagi anak-anak kami. Dia milikku, dia segalanya bagiku," kata Vanessa.
Kobe dan Vanessa bertemu saat sama-sama berusia remaja, sekitar 17 tahun.
Vanessa merupakan pacar pertama Kobe, cinta pertamanya, dan kemudian menjadi istrinya.
"Dia adalah suami yang hebat. Kobe mencintaiku lebih daripada yang bisa aku ungkapkan," katanya.
Vanessa terus memuji sosok Kobe, yang sudah memberikannya empat buah hati.
"Saya ingin anak-anak mengenal dan mengingat suami dan ayah yang luar biasa itu."
"Sosok yang mengajarkan generasi di masa depan agar mampu melakukan segalanya lebih baik dan tidak takut resiko," jelasnya.
"Kami mencintai kalian berdua dan akan merindukan kalian selamanya dan selalu," tambah Vanessa.
Peringatan dan penghormatan untuk mendiang Kobe Bryant ini, tepat sehari setelah Vanessa mengajukan gugatan kepada Island Express Helicopters Inc.
Itu adalah perusahaan helikopter yang ditumpangi Kobe serta Gianna dan sembilan korban lainnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)