Sebelumnya, warga Australia yang dinyatakan positif tertular virus corona, terjangkit COVID-19 di luar Australia.
Menyebarnya virus di dalam Australia sendiri dialami seorang dokter berusia 53 tahun di Sydney, yang menangani pasien perempuan berusia 41 tahun.
Perempuan tersebut diyakini terinfeksi dari saudaranya yang baru kembali dari Iran. Mereka sudah dikarantina di Rumah Sakit Westmead, Sydney.
Menurut Dr Robert Booy dari University of Sydney, fase darurat wabah sudah dimulai, sebab warga yang tidak bepergian pun kini sudah terinfeksi dan menularkannya kepada anggota keluarga dan kerabatnya.
"Kita akan melihat peningkatan jumlah kasus. Kita sudah memasuki tahap epidemi sekarang," ujarnya kepada ABC.
Jangan berjabat tangan
Komite Perlindungan Kesehatan Australia (AHPCC) bertemu hari ini (3/03) untuk memutuskan apakah langkah-langkah perlindungan tambahan akan diterapkan, termasuk larangan pertemuan dan kerumunan.
Komite AHPCC diberi kewenangan untuk melarang keramaian, seperti acara olahraga dan hiburan. Meeka juga bisa memaksa para pagawai untuk tidak ke kantor dan bekerja dari rumah.
Pemerintah negara bagian NSW dengan ibukota Sydney kini melarang sekolah-sekolah negeri untuk melakukan kunjungan ke luar negeri.
Dengan mengaktifkan UU Biosekuriti, Pemerintah Australia diberi kewenangan untuk melarang konser musik atau kegiatan olahraga untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Menteri Kesehatan NSW Brad Hazzard bahkan meminta warga untuk berhenti berjabat tangan dan cukup saling 'menepuk bahu' jika diperlukan.
"Ketika kita menghadapi virus yang tampaknya cukup aktif dalam masyarakat saat ini... masuk akal jika kita tidak saling berjabat tangan," ujarnya.
"Saya tidak mengatakan jangan berciuman, tapi tentu saja kita harus hati-hati mau berciuman dengan siapa," tambah Menkes Hazzard.
Bagaimana dengan Indonesia?