TRIBUNNEWS.COM - Kota Betlehem di Tepi Barat terisolasi setelah kasus virus corona dikonfirmasi Palestina.
Israel mengumumkan wilayah tersebut dalam keadaan darurat.
Terkait virus yang merebak di negara yang dekat dengan Sungai Yordan, Menteri Kesehatan Palestina, Mai al-Kaila buka suara.
Melansir Al Jazeera, ia menuturkan, pada Jumat (6/3/2020) total 16 kasus penyakit Covid-19.
Untuk diketahui, per Minggu (8/3/2020) tercatat ada 19 kasus yang dikonfirmasi di Palestina.
Berdasar laporan kantor berita resmi Palestina, Wafa, virus tersebut terdeteksi di Tepi Barat, termasuk sembilan kasus baru di Betlehem.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Israel mengatakan, telah memberlakukan keadaan darurat di Betlehem.
"Semua orang dilarang memasuki atau meninggalkan kota," kata Menteri Pertahanan Israel.
Selain Diyakini sebagai Tempat Kelahiran Yesus Kristus, Ini Fakta tentang Kota Betlehem di Palestina
Perayaan Natal Sederhana di Betlehem Tempat Kelahiran Yesus Kristus, Muram Terdampak Serangan Israel
Ia menambahkan, isolasi diberlakukan setelah melakukan koordinasi dengan pemerintah Palestina.
Perdana Menteri Palestina...
Lebih jauh, Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh membuat pernyataan khusus pada Kamis (5/3/2020) malam.
Diketahui, Mohammad Shtayyeh mengumumkan isolasi akan berlangsung selama 30 hari ke depan.
Berdasar penuturannya, langkah tersebut diambil karena penting untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona.
Semua perjalanan sekarang dilarang, kecuali perjalanan penting pejabat Palestina.