Setelah itu ia mendapatkan gelar master dalam bidang teknik kedirgantaraan dari Iowa State University.
Anderson menambahkan, NASA melemparkan jaring lebar dalam pencariannya untuk astronot.
"NASA mencari keberagaman. NASA mencari banyak keahlian berbeda," katanya kepada ABC News.
"Tidak ada yang bernama Mark Watney dari 'The Martian.' Saya tahu banyak astronot yang benar-benar baik, tetapi tidak ada Mark Watneys di antara mereka," katanya.
"Jadi Anda harus menemukan orang-orang yang dapat menggabungkan keterampilan mereka dan membuat tim yang solid," jelasnya.
Anderson menambahkan, mungkin yang paling penting, keterampilan harus ditambahkan agar dapat membentuk tim yang solid.
Ekspedisi Enam Bulan
Menurut NASA, ekspedisi rata-rata ke ISS berlangsung sekitar enam bulan.
Dalam jarak yang sangat dekat, keadaan menjadi tegang.
"Ini seperti lingkungan kantor Anda atau seperti tim bola basket rekreasi Anda," tambah Anderson.
"Seperti semua lingkungan itu kecuali sekarang tempatkan dirimu di dalam kendaraan yang tidak bisa kamu hindari," katanya.
Selama misi Anderson ke ISS, ia tinggal dan bekerja dengan kosmonot Rusia Oleg Kotov dan Fyodor Yurchikhin selama lima bulan.
Dia mengatakan dia belajar untuk bekerja dengan mereka meskipun ada kendala bahasa.
"Tidak peduli seberapa pintar saya pikir saya, tidak mungkin saya akan tahu sebanyak tentang sisi Rusia dari kendaraan seperti yang mereka lakukan," kata Anderson.
"Itu bagian dari kerja tim itu. Ketika kamu mengumpulkan orang-orang internasional, permainannya berubah."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)