TRIBUNNEWS.COM - Virus corona telah membunuh lebih dari 4.200 orang.
Berdasar update terbaru yang dilansir the wuhan virus, 119.209 orang dilaporkan telah terinfeksi virus corona.
Sementara secara global, 66.000 lebih pasien telah pulih dari Covid-19.
Per hari ini, Rabu (11/3/2020) sejumlah empat negara yang terdampak virus corona telah dilaporkan.
Diketahui, ada empat wilayah yang mengonfirmasi kasus virus corona.
Di antaranya yakni, Bolivia, Kongo, Jamaika dan Turki.
Berikut ini Tribunnews rangkum beberapa informasi terkait kasus baru yang dikonfirmasi hari ini melalui berbagai sumber:
Bolivia
Untuk diketahui, Bolivia melaporkan dua kasus pertama virus corona.
Melansir Al Jazeera, terkait kasus baru yang dikonfirmasi, Menteri Kesehatan Boliviaa Anibal Cruz angkat bicara.
Ia mengumumkan dua kasus pertama virus corona di negara Amerika Selatan itu.
Baca: Turki Umumkan Kasus Pertama Virus Corona, 119.000 Positif Terinfeksi di Seluruh Dunia
Baca: Festival Musik Coachella Ditunda hingga Oktober 2020 akibat Virus Corona
Baca: Harga Jahe Merah di Pasar Ciracas Naik di Tengah Kekhawatiran Virus Corona
Baca: Antisipasi Virus Corona, Dokter Tim Persib Bandung Beri Pengarahan ke Pemain
Kongo
Democratic Republic Congo (DRC) mengkonfirmasi kasus virus corona pertama.
Kementerian Kesehatan mengatakan, DRC atau Kongo telah mengkonfirmasi kasus pertama virus corona di ibu kota Kinshasa.
Pasien itu adalah warga negara Belgia, yang telah berada di negara itu selama beberapa hari.
Menteri Kesehatan Eteni Longondo mengatakan, menambahkan: "Dia dikarantina di rumah sakit,".
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan lalu mengeluarkan pernyataan kedua.
Pihak berwenang tersebut mengatakan pasien itu adalah warga negara Kongo, yang telah ditempatkan di karantina.
Jamaika
Jamaika mengkonfirmasi kasus pertama dari COVID-19.
Dalam konferensi pers hari ini Rabu (11/3/2020), Otoritas Kesehatan Jamaika mengatakan, kasus yang dikonfirmasi merupakan 'kasus impor'.
Pasien adalah wanita yang memegang kewarganegaraan ganda dan bepergian dari Inggris.
Melansir trinidadexpress, ia kembali ke Jamaika pada tanggal 4 Maret 2020, diperiksa saat semua penumpang, tiba di bandara.
Namun, Inggris tidak masuk dalam daftar negara yang dianggap berisiko tinggi.
Orang itu, yang datang ke Jamaika untuk menghadiri pemakaman, tidak memiliki gejala sampai beberapa hari kemudian.
Ia pergi menemui dokter dan diagnosis, dari hasil tes, konfirmasi terpapar virus corona.
Lebih jauh, warga Jamaika diberitahu bahwa tidak ada jaminan mengenai penyebaran virus.
Satu-satunya cara untuk mencegah kasus impor adalah dengan menutup pulau itu ke seluruh dunia.
"Tapi kita tidak bisa melakukan itu," kata Menteri Kesehatan Jamaika Christopher Tufton.
"Kita tidak bisa melarang orang Jamaika keluar dari Jamaika," tambahnya.
Sebagai bagian dari penyelidikan terhadap pasien COVID-19, wartawan diberitahu bahwa akan ada penyelidikan terhadap pergerakan/kontak dan situasi rumah orang tersebut.
Penyelidik akan menentukan peristiwa apa yang telah dihadiri orang tersebut.
Dan jika risikonya terbatas pada rumah, komunitas, atau beberapa komunitas.
Berdasarkan temuan itu, orang akan diidentifikasi dan dikarantina.
Orang COVID-19, digambarkan stabil dengan gejala ringan, diidentifikasi berada di perbatasan St Thomas dan St Andrew.
Orang-orang didesak untuk tidak panik, dan tidak mendiskriminasi mereka yang terkena virus.
Warga Jamaika juga diimbau untuk tidak melakukan perjalanan apabila tidak ada kepentingan yang mendesaak.
Pasien COVID-19 berada di ruang isolasi di Rumah Sakit Universitas di Kingston, Jamaika.
Turki
Turki mengkonfirmasi kasus virus corona pertama.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca buka suara soal kasus yang baru dikonfirmasi hari ini.
Fahrettin Koca mengatakan bahwa satu pasien pria didiagnosis dengan virus corona setelah melalui pengujian.
"Ini adalah kasus pertama dari virus korona di negara tersebut," katanya.
Koca mengatakan orang itu berada dalam ruang isolasi dan anggota keluarga pasien sedang diamati.
Baca: 27 Pasien Positif Corona di Indonesia, 1 di Antaranya Masih Misterius, Belum Tahu Asal Terjangkitnya
Baca: Seluruh RS Bhayangkara di Indonesia Siap Menerima Pasien Suspect Virus Corona
Baca: UPDATE Virus Corona: 60 Juta Penduduk Italia Dikarantina, Lebih dari 10.000 Orang Dilaporkan Positif
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)