TRIBUNNEWS.COM - Seorang komentator kerajaan mengatakan bahwa Pangeran Harry sudah diperlakukan bodoh dalam dua panggilan dari prankster asal Rusia.
Menurut Komentator Kerajaan dan mantan Editor di Who Who, Richard Fitzwilliams, Harry tidak pantas berbicara terbuka di sambungan telepon.
Sebelumnya, Duke of Sussex telah diperdaya oleh sebuah telepon yang mengatasnamakan Greta Thunberg.
Greta adalah aktivis cilik yang bergerak pada isu perubahan iklim dunia.
Harry diketahui berbicara tentang Megxit, Donald Trump, dan alasannya untuk keluar dari Kerajaan Inggris.
Pandangan Harry yang begitu jujur itu lantaran dia yakin, bahwa di ujung telepon ada Greta dan ayahnya yang sedang mendengarkan keluh kesahnya.
Dua telepon itu dia terima saat berada di Pulau Vancouver, Kanada.
Richard menilai Harry sangat rentan dengan sifat keterbukaannya.
"Jelas tidak bijaksana untuk bicara terlalu terbuka tentang isu sensitif, tidak hanya sekali tapi dua kali," ujar Richard dilansir Daily Mail.
Harry harusnya lebih dulu menyuruh stafnya untuk memastikan telepon tersebut.
"Masuk akal bila stafnya memastikan dulu siapa yang menelepon dan mengajukan banyak pertanyaan."
"Peniruan ayah Greta ini membuktikan bahwa mereka adalah penipu yang terampil dan sudah menipu banyak selebriti," ujar Richard.
Richard menganggap ayah Archie ini sudah melupakan nilai-nilai yang ada padanya.
Harry sempat mengatakan alasan dia menarik diri dari lingkungan kerajaan.
Baca: Pangeran Harry Ditipu oleh Penelepon Rusia dan Beberkan Aksi Megxit serta Komentari Donald Trump
Baca: Reunian di Commonwealth Day, Intip Penampilan Meghan Markle, Kate Middleton, dan Ratu Elizabeth