TRIBUNNEWS.COM - Toko-toko di Italia berlakukan jarak antar pembeli sepanjang tiga kaki.
Mereka membuat jejak kaki dan menggambar garis panjang di atas tanah di depan toko mereka untuk memudahkan pembelinya berdiri dalam jarak tiga kaki satu sama lain.
Penjaga toko di Milan dan Florence juga membuat aturan jarak 'one-yard' atau sekitar tiga kaki untuk menghentikan penularan virus corona.
Baca: Bek Juventus asal Italia, Daniele Rugani, Dikabarkan Positif Terjangkit Virus Corona COVID-19
Baca: Kesaksian Warga Indonesia di Italia, Akibat Corona Warga Harus Jaga Jarak 1 Meter dengan Orang Lain
Beberapa penjaga toko bahkan memiliki peraturan mereka sendiri.
Sementara itu di Vatikan, Sri Paus Fransiskus mengadakan audiensi di perpustakaan pribadinya dengan juru bicara yang duduk jauh darinya.
Paus melakukannya via internet sementara lapangan Santo Peter tempat di mana biasa dia memimpin doa kini kosong.
Beberapa lokasi wisata juga sepi turis seperti di Lapangan Santo Mark di Venezia dan Shopping Streets di Milan.
Sementara itu, karena angka kematian di Italia semakin meningkat dan angka infeksinya juga tinggi sekitar 10.149 orang maka kepolisian Austria melarang masuknya mobil dari Italia di perbatasan.
Kepolisian Austria memberlakukan syarat medical certificate alias keterangan medis yang menerangkan bahwa pengemudi mobil dan penumpang lainnya tidak terjangkit virus corona untuk bisa melewati perbatasan.
Publik transportasi di Italia juga mulai diberhentikan jam operasionalnya khususnya di wilayah paling terdampak yaitu di Lombardy.
Perdana Menteri Giuseppe Conte menjanjikan hari ini pemerintah Italia akan meningkatkan pengeluaran untuk membantu perekonomian Italia, menahan krisisnya, dengan mengatakan bahwa sebanyak 25 miliar euro atau setara Rp 409 triliun telah disisihkan.
Upaya Penguncian di Italia Tidak Mudah
Dilansir dari Reuters, Italia akan meningkatkan pengeluaran untuk menghalau virus corona dan membatasi pergerakan virus tersebut dalam penyebarannya.
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan pada Rabu (11/03/2020) bahwa angka kematian melonjak naik dari 196 jiwa menjadi 827 dalam waktu 24 jam saja.