TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 20 kota di Daratan China penuh dengan limbah medis.
Kota Wuhan di Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah Covid-19, menghasilkan enam kali lebih banyak limbah medis dari biasanya.
Fasilitas pengolahan sampah medis di 28 kota seantero China terus bekerja meski melebihi kapasitas.
Fakta ini disampaikan Kementerian Ekologi dan Lingkungan China di depan awak pers.
Pemerintah tidak menyebutkan kota mana saja yang dimaksud kelebihan kapasitas pengolahan sampah itu.
Rumah sakit di Wuhan menjadi pusat perawatan bagi 11 juta orang dimana 80 persen diantaranya meninggal karena Covid-19.
Fasilitas medis ini menghasilkan lebih dari 240 ton limbah medis setiap harinya selama puncah wabah.
Normalnya, rumah sakit ini hanya memproduksi 40 ton per harinya jelas Kepala Kantor Kementerian Darurat Zhao Qunying.
Pemerintah pusat mengerahkan 46 fasilitas pengolahan limbah medis untuk menanggulangi penumpulan di kota.
Zhao menjelaskan, China juga membangun fasilitas pengolahan ini dengan kapasitas 30 ton, dalam waktu 15 hari.
Sejumlah langkah ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas pengolahan limbah kota daro 50 ton menjadi 263 ton per harinya.
Sebelumnya, wabah corona sudah menginfeksi lebih dari 80.000 orang dan menewaskan 3.000 orang China.
Paparannya sampai saat ini sudah menjangkiti lebih dari 100 negara di dunia.
Zhao tidak merinci kota mana saja yang mengalami penumpukan sampah medis.
Akan tetapi sebenarnya pengolahan limbah medis yang tidak memadai adalah masalah lama yang dialami Tiongkok.
Lebih dari 2 juta ton sampah medis diproduksi pada 2018 dilansir SCMP dari Biro Statistik Nasional.
Baca: POPULER: Bukan Hazmat, Petugas Medis Ini Pakai Jas Hujan untuk Jemput Pasien Suspect Corona
Baca: Viral, Petugas Medis di Tasikmalaya Gunakan Jas Hujan Saat Tangani ODP Covid-19
Tetapi 76 kota tidak bisa mengolahnya dengan tepat waktu.
Sementara itu, anjuran pemerintah untuk selalu menggunakan masker di luar ruangan menambah kapasitas sampah ini.
Pabrik China memproduksi masker sekitar 116 juta sehari pada bulan lalu, meningkat 12 kali lipat dari awal Februari.
Tidak jelas berapa banyak pelindung alat pernapasan yang dihancurkan setiap harinya.
Namun, pemerintah memberlakukan pembatasan pembelian masker ini.
Biasanya limbah rumah sakit dimusnahkan dengan cara dibakar setelah sterilisasi.
Namun sebelumnya ada pemisahan juga untuk kategori limbah berpenyakit dengan limbah rumah tangga.
Pabrik Mulai Beroperasi setelah Presiden Xi Jinping Berkunjung ke Wuhan
Sebelumnya, Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Selasa (10/3/2020) untuk pertama kalinya mengunjungi Wuhan sejak maraknya wabah virus corona.
Kota dengan 11 juta penduduk ini terisolasi sejak akhir Januari.
Kunjungan Xi mengisyaratkan bahwa wabah Covid-19 sudah mengalami perubahan positif di China.
Setelah itu, muncul pengumuman bahwa industri sudah boleh kembali beroperasi.
Hal ini disambut baik para otoritas provinsi.
Mereka menurunkan tingkat darurat terhadap epidemi ini.
Wuhan sendiri, dikenal sebagai salah satu kota industri di China.
Kota ini menyumbang hampir 10 persen produksi kendaraan di daratan China.
Sekaligus menjadi rumah produksi suku cadang untuk kendaraan bermotor.
Kini, kondisi perekonomian China berangsur-angsur kembali normal.
Ekonom dari Euler Hermes memprediksi kondisi perekonomian di China.
Menurutnya, kendati kini perekonomian sudah berjalan 25 persen di bawah level yang sebelumnya, tetapi setidaknya April semuanya harus bisa berjalan kembali dilansir News Trust.
Meski sudah melonggarkan beberapa pembatasan, Pemerintah Hubei tetap membatasi transportasi di Wuhan.
Sekolah-sekolah masih akan ditutup sampai batas waktu yang belum diketahui.
Pada Rabu (11/3/2020) perusahaan Honda Motor Co mengatakan akan kembali menjalankan perusahaannya di Wuhan.
Namun, pekerjaan akan dilakukan secara terbatas.
Pabrik otomotif asal Jepang ini mengatakan, akan kembali melakukan produksi mobil secara bertahap.
Baca: Presiden China Xi Jinping Kunjungi Wuhan, Lambaikan Tangan ke Warga hingga Sampaikan Pujian
Baca: Xi Jinping Puji Negaranya: Klaim Sukses Taklukkan Corona, Sempurna Perangi Kemiskinan
Termasuk di antaranya membuat CR-V SUV, yang meraup banyak perhatian di bursa mobil dunia.
Rival Honda, yakni Nissan Motor Co juga berencana untuk menghidupkan kembali industri miliknya di Provinsi Hubei dilansir MSN.
Nissan akan kembali melakukan produksi bersama cabang lainnya di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan sekitar minggu ini.
Hal ini dikonfirmasi dari pihak perusahaan terkait.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)