News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kematian 1.000 Lebih, Italia Klaim 'Lockdown' Efektif Tekan Corona

Penulis: Daryono
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan utama Corso Buenos Aires yang kosong terlihat di Milan pada 12 Maret 2020, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam waktu singkat, dua minggu.

TRIBUNNEWS.COM - Angka kematian akibat virus corona atau Covid-19 di Italia terus meningkat.

Terbaru pada Jumat (13/3/2020), terdapat 1.061 kasus kematian dengan jumlah pasien positif corona sebanyak 15.113.

Dikutip dari BBC.com, tercatat 188 orang meninggal dalam 24 jam.

Besarnya jumlah kasus dan angka kematian menjadikan Italia kini menjadi negara terparah kasus corona setelah China.

Baca: Aktor Netflix Italia Terjebak dengan Jenazah corona Berjam-jam

Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio mengatakan meski jumlah kematian meningkat, pihaknya mengklaim langkah-langkah yang diberlakukan di area pertama wabah virus corona di Italia terbukti efektif.

Suasana di distrik Porta Nuova yang sepi di Milan pada 12 Maret 2020, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam waktu singkat. dua minggu. (Miguel MEDINA / AFP)

Hal ini setelah Italia memberlakukan penguncian atau karantina skala nasional (lockdown) di 10 kota Italia.

10 kota pertama dengan kasus virus corona itu dinyatakan sebagai zona merah.

Setelah penguncian, Di Maio mengatakan mereka tidak memiliki infeksi baru corona. 

Menurut Di Maio, langkah-langkah itu dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain.

Baca: Italia Episentrum corona di Eropa, Jumlah Kasus Mencapai 12.462

Ia berharap langkah penguncian efektif dan menjadikan Italia sebagai negara pertama di Eropa yang keluar dari krisi corona. 

"Italia adalah negara pertama di Eropa yang sangat terpengaruh."

"Tapi saya harap itu juga berarti bahwa Italia adalah yang pertama meninggalkan keadaan darurat," kata Di Maio.

Seorang pekerja pasar mengenakan masker pelindung berjalan melewati kios-kios tertutup di bagian non-makanan dari sebuah pasar di Roma pada 12 Maret 2020, (Alberto PIZZOLI / AFP)

Diketahui, Italia telah memberlakukan penguncian di sejumlah wilayahnya dan kemudian diperluas pada Senin lalu. 

Seluruh toko telah ditutup kecuali apotek dan toko makanan.

Tak hanya itu, teater, sekolah hingga tempat wisata seperti museum juga ditutup. 

Pihak berwenang Italia mengatakan penguncian bisa memakan waktu dua minggu untuk dampak pembatasan yang dapat dilihat pada wabah coronavirus nasional, yang masih melonjak di kota-kota dan kota-kota di luar zona merah awal.

Foto-foto Lengang Italia Setelah Penguncian

Peningkatan kasus positif virus corona serta angka kematian yang tinggi membuat pemerintah Italia memutuskan mengunci negara itu.

Sekitar 60 juta orang diminta untuk tinggal di rumah untuk menekan penyebaran virus corona.

Italia juga melakukan pembatasan perjalanan serta melarang pertemuan publik ke seluruh negara.

Bagi mereka yang membutuhkan perjalanan penting, otoritas Italia mensyaratkan harus mengantongi izin.

"Tidak ada waktu lagi," kata Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, saat mengumumkan pemberlakukan penutupan negara tersebut pada Senin (9/3/2020) lalu sebagaimana dikutip dari bbc.com.

Baca: Cristiano Ronaldo Tak Bisa Kembali ke Italia Setelah Bek Juventus, Daniele Rugani Positif corona

Penutupan itu seiring lonjakan angka kematian di Italia.

Kasus positif corona dikonfirmasi terjadi di lebih dari 20 wilayah di Italia.

Penutupan Italia membuat suasana Italia terlihat sepi, sama yang terjadi pada Kota Wuhan ketika dilakukan penguncian.

Toto-toko tutup dan suasana kota terlihat lengang. 

Berikut foto-foto suasana Italia yang terlihat sepi:

Jalan utama Corso Buenos Aires yang kosong terlihat di Milan pada 12 Maret 2020, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam waktu singkat, dua minggu. (Miguel Medina/AFP)
Penduduk bepergian dengan mengenakan masker di jalan utama Corso Buenos Aires di Milan pada 12 Maret 2020, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam dua minggu. (MIGUEL MEDINA / AFP)
Pemandangan di jalan utama Corso Buenos Aires yang sepi di Milan pada 12 Maret 2020, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam waktu singkat, lebih dari dua minggu. (MIGUEL MEDINA / AFP)
Suasana lengang di Piazza Gae Aulenti di Milan pada 12 Maret 2020, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam waktu dua minggu. (Miguel MEDINA / AFP)
Seorang pekerja pasar mengenakan masker pelindung berjalan melewati kios-kios tertutup di bagian non-makanan dari sebuah pasar di Roma pada 12 Maret 2020, (Alberto PIZZOLI / AFP)
Pemandangan di bus angkutan umum yang sepi pada 12 Maret 2020 di Roma, ketika Italia menutup semua toko kecuali apotek dan toko makanan dalam upaya putus asa untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan 827 di negara itu hanya dalam dua minggu. (Alberto PIZZOLI / AFP)

(Tribunnews.com/Daryono) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini