TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Nepal mengumumkan pada Jumat (13/3/2020) mereka akan membatalkan semua izin pendakian Gunung Everest.
Kebijakan tersebut dikeluarkan mengingat penyebaran virus corona semakin meluas.
Berita pembatalan izin pendakian itu menyusul keputusan China awal pekan ini yang menutup sisi Gunung Tibet untuk musim pendakian dengan alasan sama.
Melansir South China Morning Post, diketahui izin yang dicabut adalah pendakian yang didistribusikan antara 14 Maret hingga 30 April 2020.
Baca: Ibadah Ramadan Tak akan Dibatasi, Menag Beri Imbauan Cegah Corona
Untuk diketahui, pendaki sering mendaki Gunung Everet menjelang akhir Mei.
Tetapi ekpedisi biasanya tidak di base camp beberapa minggu sebelum pendakian dimulai.
Terkait pengumuman tersebut, Sekretaris Kantor Perdana Menteri Nepal, Narayan Prasad Bidari buka suara.
"Kami telah memutuskan untuk menghentikan semua visa turis hingga 30 April 2020," kata Narayan.
"Sampai sekarang, semua izin yang dikeluarkan dan izin yang belum dikeluarkan untuk musim Everest 2020 akan dibatalkan," tambahnya.
Pendakian Everest
Untuk diketahui, izin pendakian Nepal untuk Everest berharga sekitar US $ 11.000 (sekira Rp 16 juta).
Di samping itu pendaki biasanya membayar pemandu dan perusahaan ekspedisi antara US $ 20.000 (hampir Rp 30 juta).
Baca: Film The Simpsons Tahun 2007 Disebut Telah Prediksi Tom Hanks Terkena Corona
Dan US $ 50.000 (hampir Rp 74 juta) untuk membantu mereka.
Total yang harus dikeluarkan untuk melakukan ekpedisi pendakian Gunung Everest hampir Rp 120 juta.
Baca: Film The Simpsons Tahun 2007 Disebut Telah Prediksi Tom Hanks Terkena Corona
Baca: Begini Cara Korea Selatan Tangani Pasien Suspect Virus Corona, Patut Dicontoh
Baca: Virus Corona Menyebar di Luar China, 4 Negara Lock-down Warganya
Baca: Kondisi Terkini Tom Hanks Terjangkit Covid-19, Sang Putra Optimis Ayah Sembuh dari Virus Corona
Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Presiden Duterte Lockdown Rakyat Filipina
Ancaman Penyebaran Virus Corona
Virus corona dimulai di Wuhan, China, tetapi dengan cepat menyebar ke seluruh dunia.
Sekarang ada lebih dari 80.000 kasus yang dilaporkan di China.
Dan ada lebih dari 3.000 kematian terkait virus corona di China.
Negara dengan infeksi terbanyak berikutnya adalah Italia, dengan lebih dari 15.000 kasus dan 1.000 kematian.
Sebelumnya diberitakan, larangan bepergian ke dan dari negara-negara yang paling terkena dampak diberlakukan.
Dan hampir tidak ada penerbangan yang memasuki daratan China saat ini.
Tetapi Nepal, untuk saat ini tidak dikenakan larangan bepergian.
Lebih jauh, Adrian Ballinger, pemandu Everest sisi China, memposting di Instagram:
“Sementara saya sedih atas semua kerja keras yang telah dimasukkan oleh anggota kami, pemandu, Sherpa, staf lokal, mitra dan kantor, dan bahwa mereka,"
"Dan kami tidak akan mendapatkan menguji diri kita di taman bermain tertinggi di dunia tahun ini, saya setuju dengan keputusan China," tambah Adrian.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)