Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah perusahaan film dewasa yang cukup besar di Jepang, Soft on Demand (SOD) menayangkan secara gratis film-film dewasa mulai Jumat (13/3/2020) sampai dengan 31 Maret 2020.
"Film dewasa sudah mulai berkurang penontonnya terutama di Jepang, disamping mulai ketat pula pengaturannya dari segi etika dan hukum," ujar sumber Tribunnews.com, Sabtu (14/3/2020).
Itu sebabnya untuk meningkatkan kembali kepopuleran film dewasa, SOD menggratiskan film-film dewasa tersebut.
"Sebanyak 200 film dewasa digratiskan SOD dan mudah-mudahan bisa dinikmati para penontonnya di Jepang di saat wabah virus corona ini yang merumahkan semua orang," lanjutnya.
Saat ini semua warga di Jepang mulai anak-anak sampai orang dewasa memiliki banyak waktu untuk berada di dalam rumah.
Pelajar sambil belajar di dalam rumah dan pekerja melakukan kerja dengan internet yang terhubung dengan kantor pusatnya yang disebut Teleworks, bekerja lewat jaringan internet kantor.
Mengurangi kebosanan berada di dalam rumah, salah satu hiburan orang dewasa dengan melihat film dewasa tersebut.
Namun film bisa diakses semua orang termasuk jika ada yang berbohong dengan usianya, juga dapat mengakses film-film dewasa tersebut.
"Diharapkan tentu hanya yang telah dewasa saja mengakses film-film tersebut yang resmi beredar di Jepang," lanjutnya.
Film-film dewasa Jepang yang resmi beredar dipastikan akan disensor yang disebut dengan mozaik.
Sedangkan yang ilegal dan dapat dikenakan tindak pidana, biasanya film dewasa di bawah tanah yang menjualnya secara sembunyi-sembunyi, tanpa sensor, dengan harga sekitar 10.000 yen untuk 5 CD-ROM.
Baik pembeli maupun penjual yang transaksi film ilegal jika ketahuan polisi di Jepang kemungkinan akan ditahan, masuk penjara atau pun didenda ratusan ribu yen.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com