TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara kembali menembakkan dua proyektil yang tampaknya merupakan rudal balistik jarak dekat ke laut di lepas pantai timur semenanjung Korea.
Informasi tersebut disampaikan oleh militer Korea Selatan pada Sabtu (21/3/2020).
Peluncuran tersebut menyusul dua tembakan awal bulan Maret 2020 ini.
Diberitakan sebelumnya, Korea Utara meluncurkan rudal jarak pendek dan beberapa proyektil.
Aksi tersebut menarik banding Amerika Serikat (AS) dan China untuk Pyongyang agar kembali dalam perundingan tentang penghentian program nuklir dan misilnya.
Melansir Al Jazeera, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, rudal yang ditembakkan dari provinsi Pyongan Utara.
Untuk diketahui, provinsi tersebut berada di atas Pyongyang di sudut barat laut semenanjung Korea, berbatasan dengan China.
Baca: Gubernur Kaltim Isran Noor: Masyarakat Kami Mungkin Lebih Mau Menghadapi Rudal Korut daripada Corona
Baca: Pejabat Keamanan Afghanistan Sebut Iran Pasok Rudal kepada Taliban
Rudal Mendarat di ZEE Jepang
Lebih jauh, penjaga pantai Jepang mengatakan, Korea Utara tampaknya telah menembakkan rudal, yang mendarat di luar perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang, Sabtu (21/3/2020).
Sebelumnya, pada Sabtu (21/3/2020), Korea Utara mengumumkan pada April mendatang akan ada sesi Majelis Rakyat Tertinggi di Pyongyang.
Menurut para analis, kegiatan tersebut akan melibatkan pengumpulan hampir 700 pemimpin negara di satu tempat, di tengah krisis pandemi global.
"Jika berlanjut, itu akan menjadi pertunjukan utama kepercayaan Korea Utara dalam mengelola situasi virus corona," kata Rachel Minyoung Lee dari situs pemantauan Korea Utara, NK News, di Twitter minggu ini.
Kim Jong Un Periksa Latihan Tembak
Lebih lanjut, diwartakan Tribunnews, menurut Koran Buruh Korea Utara, pada pagi hari tanggal 21 Maret 2020, Kim Jong-un dilaporkan memeriksa latihan menembak yang dilakukan di barat pada tanggal 20 Maret 2020.
Peluncuran ini juga dianggap sebagai bagian dari pelatihanKorea Utara.
Setelah pertemuan eksekutif darurat di Kementerian Pertahanan, Menteri Pertahanan Taro Kono mengatakan, "Ada laporan bahwa virus corona baru menyebar (di Korea Utara), yang dapat digunakan untuk memperketat rezim," ungkap Kono.
Kono mengakui bahwa penyebaran coronavirus baru di Korea Utara dapat dikaitkan dengan serangkaian peluncuran rudal.
Pemerintah Jepang memprotes Korea Utara, dengan mengatakan bahwa tindakan Korea Utara mengancam perdamaian dan keamanan di Jepang dan kawasan Jepang.
Korea Utara Nol Kasus Corona
Lebih jauh, Korea Utara hingga saat ini belum melaporkan adanya kasus virus corona yang dikonfirmasi.
Meski pejabat militer Amerika Serikat mengatakan pekan lalu, ia cukup yakin ada infeksi di Korea Utara.
Baca: Korea Utara Klaim Nol Kasus Covid-19, Ahli: Tidak Mungkin
Baca: Hampir 200 Tentara Korea Utara Tewas Diduga karena Virus Corona, Mayat-Mayat Tidak Dikremasi
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Richard Susilo)