News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kisah Biksu di Thailand Buat Masker dari Daur Ulang Plastik untuk Cegah Virus Corona

Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Biksu di Thailand membuat masker berbahan dasar sampah plastik daur ulang.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang biksu Buddha menulis doa pada sebuah masker wajah berwarna oranye.

Doa itu berbunyi sebuah permohonan agar penderitaan yang ditimbulkan virus corona segera berakhir.

Masker wajah itu bukan masker biasa, namun terbuat dari plastik daur ulang.

Thailand sejauh ini memiliki jumlah kasus infeksi tertinggi di Asia Tenggara.

Selama akhir pekan, infeksi bisa meningkat dua kali lipat.

Kini total infeksinya mencapai 721 kasus.

Ilustrasi - Sejumlah Biksu melakukan Puja Bhakti Waisak pada rangkaian ibadah Tri Suci Waisak di Vihara Avalokitesvara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (29/5/2018). Perayaan Waisak di Tangerang tahun 2562 BE atau tahun 2018 berjalan khusyuk dan lancar. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca: Kasus Virus Corona di Dunia: Angka Kematian Tertinggi di Italia, Ada Lonjakan di Thailand

Baca: Hewan di Tempat Wisata Thailand dan Jepang Ini Harus Cari Makan di Jalan karena Turis Berkurang

Perbatasan negara dan ruang-ruang publik telah ditutup.

Sekelompok biksu inovatif di dekat Bangkok mendekatkan diri kepada ajaran Buddha sebagai upaya mereka mengatasi penyakit virus corona.

Kuil Chak Daeng terkenal dengan kampanye yang dipimpin oleh kepala biara, Abbot Pranom.

Ia dikenal sadar akan lingkungan, bahkan kuil itu menghasilkan pakaian jubah dari 15 ton sampah plastik botol yang diterima setiap bulannya.

Biksu dan relawan menenun serat benang sintetis yang diekstraksi dari plastik dengan kapas ke tumpukan kain berwarna kuning (warna kuningnya dihasilkan dari saffron).

Abbot Pranom Dhammalangkaro pada bulan lalu mulai memproduksi beberapa masker wajah (dengan bahan daur ulang itu) sebagai upaya perlindungan kepada orang-orang.

Lapisan filter tambahan dijahit pada lapisan dalam yang dikatakan Abbot Pranom sebagai perlindungan dari tetesan semprotan yang potensial.

Biksu di Thailand membuat masker berbahan dasar sampah plastik daur ulang. (screenshot video reuters)

Baca: Gejala dan Ciri Corona, Kehilangan Indra Perasa & Penciuman Bisa Jadi Tanda Ada Covid-19 di Tubuh

Baca: Viral di Medsos, Ratusan Monyet Liar di Thailand Berebut Makanan

Untuk ketenangan pikiran, 'master jimat' Wat Chak Daeng menulis doa di masker-masker wajah tersebut.

Dia menyugestikan bahwa untuk mengetahui suatu masalah adalah menemukan cara untuk mengakhiri penderitaan.

Banyak umat Buddha percaya bahwa menemukan sumber masalah seseorang adalah menempatkan orang itu pada jalan menuju pencerahan.

Tapi Abbot mengakui bahwa tidak semua orang percaya akan doa.

"Bagi mereka yang tidak percaya pada hal semacam ini, tidak akan ada bedanya," ujar Abbot.

Sementara itu, Abbot juga mengimbau kepada umat Buddha di Thailand agar tidak melakukan panic buying seperti yang telah terjadi di akhir pekan.

Dia meminta umat Budhha untuk tetap berhati-hati dalam melewati krisis.

Di negara tetangga Thailand, di Myanmar, tidak ada klaim kasus infeksi membuat orang-orang skeptis.

Para biksu Buddha juga telah berdoa sungguh-sungguh untuk mencoba melindungi negara mereka.

Satu kelompok Buddha bahkan menaiki balon udara untuk memercikkan 'air suci' di atas wilayah Bagan yang mana banyak terdapat kuil di sana.

Baca: 8 Etika yang Harus Kamu Patuhi saat Berada di Kuil Thailand, Wanita Dilarang Menyentuh Biksu

Baca: Deretan Fakta Unik Thailand, Negara di Asia Tenggara yang Dijuluki Tanah Bebas

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Biksu Buddha di Thailand Ciptakan Masker Wajah dari Plastik Daur Ulang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini