News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Viral Foto PM Italia Menangis karena Telat Lockdown, Ternyata Hoax, Ini Fakta Sebenarnya

Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hoax Foto Perdana Menteri Italia Menangis.

TRIBUNNEWS.COM – Italia menjadi negara nomor tiga terparah yang terkena pandemi virus corona atau covid-19.

Hingga Jumat (27/3/2020) tercatat sebanyak 80.589 kasus virus corona terjadi di Italia.

Di tengah situasi yang darurat ini, di media sosal dihebohkan dengan foto seorang pria yang menangis.

Foto pria menangis itu disebut-sebut sebagai Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte yang tidak bisa mengendalikan air matanya atas meningkatnya jumlah kematian akibat Covid-19 di negaranya.

Baca: Ramalan Zodiak Kesehatan Sabtu 28 Maret 2020, Scorpio Jangan Malu, Capricorn Minum Air Putih!

Baca: Corona Meluas di Inggris, Begini Kehidupan Tunawisma yang Tak Mampu Isolasi Mandiri, Dirundung Takut

Mengklaim bahwa PM Italia telah kehilangan semua harapan, pengguna media sosial berbagi artikel dengan situs web yang disebut "The Daily Bihar".

Artikel ini juga menggunakan gambar yang sama dan mengklaim bahwa PM Italia hancur karena kematian Covid-19 di negaranya.

Sedangkan di Indonesia sendiri, foto pria yang disebut sebagai Perdana Menteri Italia itu juga beredar dan menjadi viral di media sosial.

Baca: 2 Pekan Garap Pesanan 800 APD, Penjahit Disabilitas di Sleman Tetap Jaga Jarak dan Diawasi Dokter

Baca: Jadi Negara COVID-19 Terbanyak di Dunia, Amerika Serikat kini Kewalahan hingga Minta Bantuan Korsel

Presiden Brazil Jair Bolsonaro (IndiaToday)

Dalam keterangan yang beredar di foto menyebut jika Perdana Menteri Italia yang menyesali keputusannya karena telat lockdown, hingga melihat 700 mayat tiap hari akibat virus corona. 

Dalam postingan tersebut juga dijelaskan, jika Italia punya fasilitas perawatan kesehatan tercanggih tapi semuanya gagal mengendalikan virus corona, dan sekarang presiden Italia menangis karena tak cukup lahan untuk mengubur korban corona yang mencapai 700 korban.

Halaman Selanjutnya ----------->

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini