Inilah yang membuat tradisi April Mop selalu dirayakan tiap tahunnya.
Menurut Bronner, kisah lain asal mula April Mop berakar pada buku Geoffrey Chaucher tahun 1392, The Canterbury Tales.
Baca: Tahun Ini, Google Tak Akan Rayakan April Mop
Baca: Peringatan Dini dari BMKG untuk Besok 1 April 2020: Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Jabar
"Kontroversi ini adalah tentang apa yang sebenarnya ditulis Chaucer dan apakah ada tautan langsung ke Hari April Mop."
"Garis yang dimaksud adalah '32 Maret, 'yang dianggap sebagai lelucon, karena tidak ada 32 Maret."
"Tetapi beberapa abad kemudian kejadian itu yang diklaim, itu salah cetak," jelas Bronner.
Perayaan April Mop masih sangat terasa kental terjadi di Eropa dan Amerika Utara.
Bronner menambahkan, sangat menarik perayaan-perayaan itu telah menguasai budaya itu, mengingat asal-usulnya yang suram.
"Ketika saya berbicara dengan siswa di kelas cerita rakyat, saya memberi tahu mereka bahwa itu (April Mop) tampaknya menjadi bagian dari pola musim semi yang lebih umum yang menjadi waktu kegembiraan," katanya.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Hari ini, Senin 1 April 2019: Semarang dan Jambi Waspada Hujan Petir!
Baca: Zodiak Hari Ini - Ramalan Zodiak Pekan Ini 31 Maret-6 April, Kesehatan Capricornus Mengkhawatirkan!
Alasan Google Tak Rayakan April Mop Tahun Ini
Setiap tanggal 1 April, Google selalu merayakan April Mop alias menebar aneka lelucon di layanan-layanannya, mulai dari GMail hingga Google Maps.
Namun, tahun ini agaknya tak akan ada banyolan April Fools dari Google.
Kabar tersebut berembus setelah e-mail internal dari Chief Marketing Officer Google, Lorraine Twohill bocor.
Dalam surat itu, disebutkan perayaan April Mop ditiadakan demi menghormati mereka yang berjuang melawan Covid-19 atau virus corona.
"Tujuan utama kita saat ini adalah membantu orang-orang, mari simpan lelucon pada bulan April mendatang," tulis Twohill dalam e-mail.