TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya tiga roket menghantam dekat perusahaan jasa ladang minyak Amerika di Irak selatan, Senin (6/4/2020).
Serangan tersebut dilaporkan tidak menimbulkan kerusakan mau pun korban.
Melansir Al Jazeera, terkait peluncuran rudal itu, militer Irak angkat bicara dalam sebuah pernyataan.
Rroket itu menargetkan Halliburton, daerah Bujesia di provinsi Basra yang dikenal kaya akan minyak, kata militer Irak.
Berdasar penuturan dua pejabat keamanan Irak dan satu pejabat Perusahaan Minyak Bara yang tidak disebutkan namanya, mengatakan (hampir) lima roket menghantam daerah terebut.
Baca: Dua Roket Menghantam Pangkalan Militer Irak yang Tampung Pasukan AS dan Pelatih NATO
Lebih lanjut, roket juga ditemukan di jalan Zubair-Shuaiba oleh pasukan keamanan.
Diketahui, 11 rudal dilaporkan telah dijinakkan.
Sementara, tidak ada klaim tanggung jawab atas erangan tesebut.
Pihak kepolisian mengatakan, mereka mengerahkan pasukan tambahan untuk menggeledah daerah tersebut.
Baca: Presiden AS Donald Trump Perintahkan Pentagon Balas Serangan Mematikan di Pangkalan Irak
Roket Jatuh Jauh dari Halliburton
Secara terpisah, seorang karyawan Irak yang bekerja dengan Halliburton mengatakan, roket jatuh jauh dari lokasi.
Distrik ini menampung pekerja minyak asing dan merupakan kantor perusahaan minyak asing di Irak.
Sebagian besar tempat kosong dalam beberapa pekan terakhir setelah semua personil dievakuasi karena krisis virus corona.
Dengan tegas, dua pejabat Basra Oil Company mengatakan serangan tersebut tidak memengaruhi operasi dan produksi atau ekspor minyak.
Baca: Roket Serang Zona Hijau Baghdad, Serangan Ke-4 dalam Satu Minggu
Baca: Tiga Tentara AS dan Inggris Tewas Setelah Roket Hantam Pangkalan Militer di Irak